Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Serangan Al Qaeda di Mali Tewaskan 49 Warga Sipil dan 15 Tentara

Reporter

image-gnews
Presiden Mali Assimi Goita. REUTERS
Presiden Mali Assimi Goita. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 49 warga sipil dan 15 tentara tewas ketika kelompok ekstremis Al Qaeda menyerang sebuah kapal dan kamp militer di Mali pada Kamis. Menurut pemerintah sementara Mali, masih banyak lagi yang terluka sehingga jumlah korban tewas kemungkinan bertambah.

“Pada 7 September 2023, sekitar pukul 11.00, kelompok teroris bersenjata menyerang sebuah kapal dari COMANAV [operator feri] antara Abakoira dan Zorghoi, di wilayah Rarhous,” kata militer Mali dalam sebuah pernyataan di media sosial, merujuk pada kota-kota di bagian tengah negara itu.

Perahu itu sedang melakukan perjalanan di Sungai Niger. COMANAV mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa “setidaknya tiga roket” telah menargetkan kapal tersebut, mengarah ke mesinnya.

Ketika kapal terdampar di jalur air dan tidak dapat bergerak, pejabat militer memimpin upaya evakuasi untuk membantu penumpang mencapai pantai, kata seorang pejabat COMANAV. Sungai merupakan jalur navigasi penting bagi wilayah tersebut, yang memiliki infrastruktur jalan yang relatif sedikit.

Serangan terpisah menargetkan instalasi tentara di timur di Lingkaran Bourem, bagian dari wilayah Gao.

Sebuah kelompok yang berafiliasi dengan Al Qaeda mengaku bertanggung jawab atas kedua serangan tersebut. Sekitar 50 penyerang tewas dan tiga hari berkabung nasional sudah diumumkan, kata pemerintah sementara.

Mali adalah salah satu negara Afrika Barat yang bergulat dengan pemberontakan kelompok bersenjata berafiliasi kepada Al Qaeda dan ISIS yang berbasis di wilayah utara pada 2012.

Para ekstremis menguasai wilayah yang membentang di Sahel dan pesisir Afrika Barat, meski dunia internasional berupaya mendukung pasukan pemerintah. Ribuan orang tewas dan lebih dari enam juta orang lainnya mengungsi di selatan Sahara.

Kecewa terhadap maraknya kondisi tidak aman telah memicu masing-masing dua kudeta di Mali dan di Burkina Faso sejak 2020 yang merupakan empat dari delapan kudeta di Afrika Barat dan Tengah dalam tiga tahun belakangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejak sekitar 13 Agustus, afiliasi lokal al-Qaeda, yang dikenal sebagai Kelompok Dukungan Islam dan Muslim atau JMIN, telah mengorganisir blokade di sekitar kota Timbuktu yang bersejarah di Mali, yang terletak dekat dengan Sungai Niger, sebelah timur kota tersebut, tempat serangan hari Kamis terjadi.

Blokade tersebut mengakibatkan banyak dari 35.000 penduduk Timbuktu menderita kerawanan pangan dan kenaikan harga kebutuhan dasar. Bantuan kemanusiaan juga terhenti.

Sebuah panel PBB juga mencatat pada Agustus bahwa para pejuang ISIS telah memperluas wilayah mereka hampir dua kali lipat dalam setahun terakhir, dan konfrontasi antara kelompok-kelompok yang bersaing diperkirakan akan terus berlanjut.

Ketidakstabilan di Mali sebagian besar terjadi setelah konflik 2012 yang menyebabkan pemberontak di wilayah utara mendorong kemerdekaan. Kemudian terjadi kudeta militer pada akhir tahun itu yang menggulingkan pemerintahan yang dipilih secara demokratis.

Sejak itu, negara ini telah mengalami dua kudeta lagi: satu pada tahun 2020 dan yang terbaru pada tahun 2021.

Kesepakatan damai pada 2015 berupaya untuk memadamkan pemberontakan di wilayah utara. Namun, gejolak di pemerintahan Mali telah menjadikan kesepakatan tersebut rapuh, sehingga memungkinkan terjadinya bentrokan berkelanjutan antara berbagai kelompok bersenjata.

Pilihan Editor: PBB Setop Misi Penjaga Perdamaian di Mali, AS Salahkan Grup Wagner

REUTERS | AL JAZEERA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Bendera Korea Utara berkibar di samping kawat berduri di kedutaan besar Korea Utara di Kuala Lumpur, Malaysia, 9 Maret 2017. [REUTERS / Edgar Su]
Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.


AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

1 hari lalu

Kelompok Jabhat al-Nusra beroperasi di Idlib, Suriah, dan terafiliasi dengan kelompok al-Qaeda. Keduanya disebut sebagai teroris oleh Rusia dan Amerika Serikat. Syriahr.com
AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.


5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

2 hari lalu

Sebuah foto sangat langka dari kegiatan Osama bin Laden, selama persembunyian di Afganistan berhasil ditemukan. Osama saat di foto menggunakan baju loreng, dan senapan favoritnya, AK-47. Jalalabad, 12 Maret 2015. Dailymail.co.uk
5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.


Benjamin Netanyahu Pastikan Tetap Ingin Serang Rafah

3 hari lalu

Benjamin Netanyahu. AP/Jim Hollander, Pool
Benjamin Netanyahu Pastikan Tetap Ingin Serang Rafah

Benjamin Netanyahu memastikan akan melancarkan operasi militer melawan Hamas di Rafah, selatan Gaza, tak peduli apakah akan tercipta kesepakan


Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

4 hari lalu

Pria Palestina dikumpulkan dan ditelanjangi oleh pasukan Israel di Gaza sebelum dibawa ke lokasi yang dirahasiakan. Foto : X
Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

Israel sedang membangun 'jaringan kompleks' pos pemeriksaan untuk mencegah pria Palestina 'usia militer' melarikan diri dari serangan Rafah


Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

5 hari lalu

Tugu Peringatan Angkatan Bersenjata terbesar di Arboretum. Thenma.org.uk
Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia


World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

5 hari lalu

Relawan di salah satu dapur World Central Kitchen (WCK) menyiapkan makanan untuk disajikan kepada pengungsi Palestina di kamp Rafah, Jalur Gaza bagian selatan, 18 Maret 2024. Sejak 07 Oktober 2023, hingga 1,9 juta orang, atau lebih dari 85 persen dari populasi, telah mengungsi di seluruh Jalur Gaza, bahkan ada yang mengungsi lebih dari satu kali, menurut Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), yang menambahkan bahwa sebagian besar warga sipil di Gaza berada dalam kondisi 'sangat membutuhkan'. bantuan dan perlindungan kemanusiaan'. EPA-EFE/HAITHAMI IMAD
World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

Setelah sebulan kejadian penyerangan pada relawan World Central Kitchen, LSM itu sekarang siap beroperasi kembali


Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

6 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi pemukiman yang rusak berat selama serangan rudal Rusia, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di kota Zviahel, wilayah Zhytomyr, Ukraina, dalam gambar yang dirilis 9 Juni 2023. Layanan pers Layanan Darurat Negara Ukraina di wilayah Zhytomyr/Handout via REUTERS
Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.


Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

6 hari lalu

Sejumlah tentara dan aparat kepolisian Somalia, melihat Hassan Hanafi yang diikat di sebuah tiang jelang jalani hukuman mati di Akademi Kepolisian General Kahiye di Mogadishu, Somalia, 11 April 2016. Hassan Hanafi terbukti membantu kelompok militan al-Shabab untuk mengidentifikasi sasaran-sasaran di kalangan jurnalis antara tahun 2007-2011. REUTERS
Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan


Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

6 hari lalu

Maulwi Saelan. TEMPO/Arnold Simanjuntak
Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah berlaga di Olimpiade Melbourne pada 29 November 1956. Maulwi Saelan cs berhasil melaju hingga perempat final.