TEMPO.CO, Jakarta - Pada 8 September 2023, Indonesia akan bertemu Turkmenistan dalam pertandingan FIFA Matchday. Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong mengonfirmasi bahwa terdapat empat pemain Garuda akan absen ketika melawan Turkmenistan, yaitu Shayne Pattynama, Yakob Sayuri, Yance Sayuri, dan Dimas Drajad. Shin Tae Yong telah memanggil sebanyak 27 pemain timnas Indonesia yang akan bertanding pada Jumat, 8 September 2023.
Pertandingan melawan Turkmenistan akan menjadi ajang untuk Indonesia memperbaiki ranking FIFA yang sekarang menduduki posisi ke-150. Kemenangan pun menjadi target utama yang wajib dicapai Skuad Garuda. Pertandingan Indonesia melawan Turkmenistan akan berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, seperti diberitakan Tempo.co.
Turkmenistan
Sejak 1925 sampai 1991, Turkmenistan bagian dari Republik Sosialis Soviet Turkmen, sebuah republik konstituen Uni Soviet yang mendeklarasikan kemerdekaan pada 27 Oktober 1991. Turkmenistan dengan ibu kota Ashgabat merupakan negara terbesar kedua di Asia Tengah yang diselimuti daratan.
Setelah Kazakhstan, Turkmenistan menjadi negara Asia Tengah yang paling padat penduduknya. Sayangnya, sebagian besar hamparan negara ini memiliki air yang tidak bersahabat dengan kehidupan tanaman dan hewan.
Turkmenistan yang memiliki suhu tahunan rata-rata 14-16 derajat Celcius dipenuhi hamparan oasis, lembah gunung, dan dataran tinggi sehingga memiliki hewan dan tumbuhan berkarakter gurun sesuai kawasannya.
Selain itu, Turkmenistan mempunyai suku dan klan yang beragam. Penggabungan Turkmenistan ke dalam Uni Soviet sejak dahulu berhasil membawa persatuan yang lebih besar bagi suku-suku tersebut dan memberikan awal rasa kebangsaan. Meskipun memiliki suku beragam, tetapi negara ini berbicara dalam bahasa Ouz, cabang dari kelompok linguistik Turki.
Negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam ini menerapkan konsep sekularisme, menjaga kontrol ketat atas pendeta senior Muslim, dan menginterpretasi Islam lebih fundamentalis, sebagaimana terangkum dalam Britannica.
Pada bidang ekonomi, Turkmenistan memfokuskan diri untuk melakukan penanaman kapas dan mengekstraksi minyak serta gas alam. Turkmenistan memiliki sumber daya alam yang berlimpah di sepanjang Laut Kaspia, seperti yodium, bromin, belerang, kalium, dan garam. Negara ini sering melakukan kerja sama ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan Turki.
Mengacu kemlu.go.id, dalam sisi pemerintahan, Turkmenistan menerapkan sistem pemerintahan Presidensial. Presiden Turkmenistan terpilih melalui pemilihan umum setiap 5 tahun sekali menjabat sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan. Presiden memiliki kekuasaan yang sangat besar, antara lain menunjuk para anggota hakim yang duduk di Supreme Court.
Penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat Turkmenistan dipegang kendali oleh negara. Media dan publikasi dikontrol ketat oleh negara. Hampir semua stasiun televisi dan surat kabar di negara ini adalah milik negara. Beberapa ketentuan diterapkan untuk pihak swasta, tetapi mereka harus mengamankan lisensi negara dan memberikan cakupan positif dari pemerintah. Ekspresi sastra juga dikendalikan meskipun ada upaya untuk memperkaya sastra Turkmenistan.
RACHEL FARAHDIBA R | RANDY FAUZI FEBRIANSYAH
Pilihan Editor: Fakta Tentang Pintu Neraka di Gurun Karakum Turkmenistan yang Muncul Sejak 1971