TEMPO.CO, Jakarta - Tiga partai oposisi Finlandia menyerukan mosi tidak percaya terhadap pemerintah diadakan akhir pekan ini atas skandal rasisme yang telah mengguncang koalisi mayoritas berkuasa sejak mereka mulai menjabat pada Juni 2023.
Pemungutan suara tersebut, yang dipusatkan pada Menteri Keuangan Riikka Purra dan Menteri Urusan Ekonomi Wille Rydman dari partai sayap kanan Finlandia, secara luas dipandang sebagai hal yang memalukan bagi pemerintah namun diperkirakan tidak akan menjatuhkan kabinet atau memaksa mereka mundur.
Baca Juga:
Dalam beberapa hari setelah mengambil alih kekuasaan pada musim panas ini, pemerintahan empat partai sayap kanan berada dalam kekacauan setelah media Finlandia mengungkap tulisan-tulisan lama oleh beberapa menteri Partai Finlandia yang dianggap rasis oleh para kritikus.
Dalam upaya untuk mencegah keruntuhan, pemerintah pekan lalu menyetujui kebijakan untuk memerangi intoleransi dan membawanya pada hari Rabu, 6 September 2023, untuk diskusi pleno di parlemen.
Namun janji melakukan aksi anti-diskriminasi "terlalu terlambat", kata oposisi utama Partai Sosial Demokrat (SD).
“Pemerintah tidak mampu menunjukkan bahwa mereka telah meninggalkan rasisme,” kata Nasima Razmyar, anggota parlemen Finlandia kelahiran Afghanistan yang mengusulkan mosi tidak percaya atas nama SD.
Pemungutan suara, yang diperkirakan akan berlangsung pada hari Jumat, 8 September 2023, juga akan mencakup pemungutan suara terpisah yang menargetkan Purra dan Rydman secara individu, menurut SD serta Partai Hijau dan Aliansi Kiri yang memberikan dukungan mereka terhadap mosi tersebut.
Namun ketiga partai oposisi tersebut hanya memiliki 67 kursi dari total 200 kursi di parlemen, sementara pemerintah memperoleh 108 kursi, sehingga kecil kemungkinan mosi tersebut akan disetujui.
Purra, yang merupakan pemimpin Partai Finlandia, meminta maaf pada bulan Juli atas komentar anonim yang dia akui telah diposting secara online sekitar 15 tahun lalu – meskipun dia mengatakan banyak di antaranya telah diambil di luar konteks.
Menteri ekonomi pertama Partai Finlandia, Vilhelm Junnila, harus mengundurkan diri pada akhir Juni, hanya 10 hari setelah dilantik karena dituduh berulang kali merujuk pada Nazi.
Partai tersebut segera menggantikannya dengan Rydman, yang mantan pacarnya kemudian membocorkan pesan pribadinya berisi penghinaan rasial ke harian terbesar Finlandia Helsingin Sanomat.
REUTERS
Pilihan Editor Justin Trudeau Gandeng Anaknya di Gala Dinner KTT ASEAN