TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina pada Senin mengatakan bahwa drone Rusia meledak di wilayah anggota NATO, Rumania, selama serangan udara semalam di pelabuhan Ukraina di seberang Sungai Danube. Namun, Bucharest membantah wilayahnya telah diserang.
Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen laporan tersebut, yang merupakan kejadian langka mengenai adanya senjata yang tersasar dari perang di Ukraina dan mengenai negara tetangga anggota aliansi militer Barat itu.
Moskow melakukan serangan udara jarak jauh terhadap sasaran-sasaran di Ukraina sejak dimulainya invasi tahun lalu. Sejak Juli, ketika Moskow membatalkan perjanjian yang mencabut blokade de facto Rusia terhadap pelabuhan Laut Hitam Ukraina, pihaknya telah berulang kali menyerang pelabuhan sungai Ukraina yang terletak di seberang Danube dari Rumania.
Rusia melancarkan serangan udaranya beberapa jam sebelum Presiden Vladimir Putin dijadwalkan membahas dihidupkannya kembali perjanjian Laut Hitam dengan sponsor perjanjian tersebut, Presiden Turki Tayyip Erdogan.
"Menurut dinas penjaga perbatasan negara Ukraina, tadi malam, selama serangan besar-besaran Rusia di dekat pelabuhan Izmail, 'Shakhed' Rusia jatuh dan meledak di wilayah Rumania," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Oleg Nikolenko, merujuk pada drone buatan Iran.
"Ini merupakan konfirmasi lain bahwa teror rudal Rusia merupakan ancaman besar tidak hanya terhadap keamanan Ukraina, namun juga keamanan negara-negara tetangga, termasuk negara-negara anggota NATO," tulisnya di Facebook.
Nikolenko menerbitkan foto yang menunjukkan nyala api ledakan yang terlihat dari seberang sungai. Reuters belum dapat memverifikasi lokasi dari gambar tersebut.
Kementerian Pertahanan Romania mengatakan Rumania tidak terkena serangan. "Kementerian Pertahanan dengan tegas menyangkal informasi dari ruang publik mengenai apa yang disebut sebagai situasi semalam di mana drone Rusia jatuh di wilayah nasional Rumania," katanya.
"Cara serangan Rusia tidak pernah menimbulkan ancaman militer langsung terhadap wilayah atau perairan nasional Rumania," lanjutnya.
Daniela Tanase, seorang warga yang rumahnya terletak di desa Plauru, Rumania, menghadap ke pelabuhan Izmail di seberang sungai Ukraina, mengatakan dia tidak mengetahui adanya ledakan di tepi sungai Rumania, tetapi tidak dapat memastikannya.
"Kami mendengar suara drone, ledakan, dan sistem pertahanan udara di seberang sungai. Kami melihat cahaya di kejauhan dari jendela kami, tadi malam hujan." katanya kepada Reuters melalui telepon.
NATO memiliki komitmen pertahanan kolektif di mana aliansi militer menganggap serangan terhadap satu negara sekutu sebagai serangan terhadap semua negara sekutu.
Anggota parlemen Ukraina Oksana Savchuk mengatakan kepada televisi Ukraina bahwa dia yakin penolakan Rumania bisa menjadi bagian dari upaya NATO untuk mencegah perang langsung dengan Rusia.
Ukraina telah melaporkan dugaan senjata Rusia terbang atau menabrak negara tetangganya, termasuk anggota NATO, beberapa kali selama perang. Dalam insiden paling dramatis, dua orang tewas di Polandia akibat sebuah rudal yang jatuh di dekat perbatasan pada November lalu; Polandia dan sekutu NATO kemudian mengatakan bahwa itu adalah rudal pertahanan udara Ukraina yang salah sasaran.
Pilihan Editor: Drone Rusia Jatuh di Rumania dalam Gempuran ke Pelabuhan Biji-bijian Ukraina
REUTERS