TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian Rusia dalam laporannya pekan ini mengungkap wilayah Vologda di Rusia telah mengekspor lebih dari 50 ton es krim ke Israel sejak awal 2023. Ekspor itu melampaui angka pada 2022, yang tercatat sebanyak 48.6 ton.
Es krim Vologda terbaru yang dikirimkan ke Negeri Bintang Daud berangkat dari St. Petersburg pada 23 Agustus 2023. Laporan Kementerian Pertanian Rusia mencatat ada kenaikan permintaan es krim Vologda di Israel untuk rasa vanilla dengan lapisan cokelat dalam cup. Es krim batangan rasa cokelat, kacang almond dan karamel, juga permintaannya tinggi.
Baca juga:
Vologda secara tahunan memproduksi 30 ribu ton es krim. Es krim ini terkenal karena keragaman rasanya dan sudah di ekspor hingga ke 10 negara. Produk ini punya rasa yang alami, dan bebas lemak karena produksinya hasil kerja sama dengan petani lokal, yang bisa menjamin qualitas terbaik dari produk-produk yang dihasilkan setiap hari.
Rusia telah mendorong suplai es krim ke pasar dunia, di antaranya Afrika. Pada 2022, total ekspor es krim dari Rusia mencapai 600 ribu ton.
Sebelumnya pada Juli 2023, Unilever yakni manufaktur pembuat es krim Magnum mempertahankan keputusan untuk melanjutkan operasionalnya di Rusia setelah perang Ukraina meletup selama lebih dari setahun. Unilever berkontribusi 579 juta GBP (Rp 11 triliun) pada perekonomian Rusia setiap tahunnya.
Lembaga pemeringkat rating Moral Rating Agency menuduh Unilever mendukung agresi Rusia. Pendiri Unilever Mark Dixon mengatakan Unilever perlu menghadapi kenyataan dan memahami kalau es krim bias membuat Presiden Rusia Vladimir Putin membayar harga yang mahal.
Sumber: RT.com - bnn-news.com
Pilihan Editor: Geger Truk Penjual Es Krim Pakai Solar Panel
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.