TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Sudan mengutuk ucapan Duta Besar Amerika Serikat untuk Sudan John Godfrey, yang menyebut tidak ada satu pun pihak di Sudan yang saat ini cocok memimpin negara itu. Godfrey menyerukan agar militer Sudan dan kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF) menghentikan pertikaian ini dan menyerahkan kekuasaan pada warga sipil Sudan.
“Pihak-pihak yang berperang – mereka itu tidak pantas memimpin negara. Mereka harus mengakhiri konflik dan menyerahkan kekuasaan pada pemerintahan transisi yang dipegang oleh warga sipil,” kata Godfrey.
Kementerian Luar Negeri Sudan meminta agar Godfrey menarik kembali ucapannya itu dan merevisi posisinya dalam konflik Sudan yang sedang berkecamuk saat ini. Dalam keterangan tertulis, Kementerian Luar Negeri Sudan menyebut komentar Godfrey bertolak belakang dengan syarat kesopanan diplomatik, profesionalisme dan sikap saling menghormati kedaulatan negara.
“Komentar-komentar yang diucapkan oleh Duta Besar Amerika Serikat menggambarkan kurangnya rasa hormat terhadap warga Sudan dan kemerdekaan mereka,” demikian keterangan Kementerian Luar Negeri Sudan.
Kementerian Luar Negeri Sudan menekankan kalau militer Sudan mempertahankan negara dan rakyat Sudan dari teroris dan militan yang melakukan tindakan kriminal. Kementerian Luar Negeri Sudan berhadap Duta Besar Godfrey serta pemerintah pusat Amerika Serikat mau memperbaiki ketidakseimbangan dan posisi Amerika Serikat yang cacat. Bukan hanya itu, Duta Besar Godfrey pun diminta untuk menjaga diri dari komentar-komentar yang bertolak-belakang dengan norma-norma diplomatik serta aturan yang tidak membantu mengakhiri krisis di Sudan.
PBB dan sejumlah Lembaga HAM lokal maupun internasional meyakini lebih dari 4 juta warga Sudan kehilangan tempat tinggal dan ribuan orang tewas sejak konflik meletup di negara itu. Perang antara tentara Sudan dan RSF meletus di tengah perselisihan mengenai rencana untuk transisi menuju pemilu di bawah pemerintahan sipil – inisiatif yang didukung secara internasional.
Sumber; middleeastmonitor.com
Pilihan Editor: Dikomplain Turis Asing, Bel Menara Jam Bersejarah di Italia Berhenti Berdentang Malam
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.