TEMPO.CO, Jakarta - Departemen Pertahanan AS menyatakan sejauh ini tidak ada informasi yang menunjukkan bahwa rudal permukaan-ke-udara menjatuhkan pesawat Yevgeny Prigozhin pada Rabu malam, ketika jet pribadi jatuh dalam perjalanan dari Moskow ke St Petersburg, Rabu malam.
Juru bicara Pentagon, Brigadir Jenderal Angkatan Udara Patrick Ryder, tidak memberikan bukti atau rincian lebih lanjut tentang apa yang diyakini para pejabat AS sebagai penyebab kecelakaan itu ketika ia menyampaikan pernyataannya pada konferensi pers Pentagon, Kamis, 24 Agustus 2023.
Reuters sebelumnya melaporkan pada hari Kamis bahwa Amerika Serikat sedang mengkaji sejumlah teori mengenai penyebab jatuhnya pesawat Prigozhin, dan mengutip dua pejabat AS yang mengatakan bahwa rudal permukaan ke udara kemungkinan menghantam pesawat tersebut.
Para pejabat tersebut, yang berbicara tanpa menyebut nama, menekankan bahwa informasi tersebut masih bersifat awal dan sedang ditinjau, dan tidak menutup kemungkinan adanya perubahan pada penilaian tersebut.
“Saat ini kami tidak memiliki informasi apa pun untuk menunjukkan laporan pers yang menyatakan bahwa ada semacam rudal permukaan-ke-udara yang menjatuhkan pesawat,” kata Ryder kepada wartawan.
Otoritas udara Rusia mengatakan Prigozhin, tangan kanannya Dmitry Utkin, dan delapan orang lainnya berada di pesawat pribadi yang jatuh tanpa ada yang selamat di barat laut Moskow pada hari Rabu.
The Wall Street Journal pada hari Kamis melaporkan teori yang berbeda, mengutip pejabat AS yang tidak disebutkan namanya: bahwa sebuah bom di dalam pesawat atau sabotase lainnya menyebabkan kecelakaan tersebut.
Bukan hal yang aneh jika terjadi persaingan, bahkan kontradiksi, pandangan-pandangan intelijen di pemerintahan AS beberapa jam dan hari setelah peristiwa-peristiwa besar internasional.
Kecelakaan itu terjadi dua bulan setelah Prigozhin dan tentara bayaran Wagner melancarkan pemberontakan di mana mereka menguasai kota di selatan, Rostov, dan maju menuju Moskow.
Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Rabu bahwa dia tidak terkejut dengan laporan bahwa Prigozhin tewas dalam kecelakaan pesawat, dan menambahkan bahwa tidak banyak kejadian di Rusia yang tidak melibatkan Presiden Vladimir Putin.
Putin pada hari Kamis mengatakan dia menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga korban, dan mengatakan perlu menunggu hasil penyelidikan resmi. Prigozhin, 62 tahun, ketua kelompok tentara bayaran Wagner, sering mengkritik petinggi militer Rusia atas tindakan mereka yang tidak kompeten dalam perang di Ukraina.
Model jet eksekutif Embraer yang jatuh di Rusia hanya mencatat satu kecelakaan dalam lebih dari 20 tahun pelayanan, dan itu tidak terkait dengan kerusakan mekanis.
REUTERS
Pilihan Editor Pemimpin Oposisi Desak Swedia Kirim Jet Tempur Gripen ke Ukraina