TEMPO.CO, Jakarta - Pusat penelitian luar angkasa Brasil INPE menemukan emisi karbon di hutan Amazon melonjak pada 2019 dan 2020 dibandingkan dekade sebelumnya karena lemahnya penegakan kebijakan perlindungan lingkungan.
Emisi karbon hutan berjumlah 0,44 miliar metrik ton pada 2019 dan 0,52 miliar metrik ton pada 2020, dibandingkan dengan rata-rata tahunan sebesar 0,24 miliar metrik ton pada 2010-2018, menurut studi INPE yang diterbitkan di majalah Nature, Rabu, 23 Agustus 2023.
Studi tersebut menghubungkan sebagian besar peningkatan emisi karbon dengan naiknya deforestasi, kata peneliti dan pemimpin studi tersebut, Luciana Gatti.
Deforestasi di hutan hujan terbesar di dunia mencapai angka tertinggi dalam 12 tahun terakhir pada tahun 2020, dengan luas wilayah yang hancur mencapai 11.088 kilometer persegi (2,7 juta hektar).
Sejak menjabat pada bulan Januari 2023, Presiden Luiz Inacio Lula da Silva berjanji untuk mengakhiri deforestasi pada tahun 2030 dan menghapus kebijakan pendahulunya Jair Bolsonaro (2019-2022), yang memangkas upaya perlindungan lingkungan.
Baca juga:
Penelitian ini juga menunjukkan jumlah denda yang dikenakan oleh lembaga penegak hukum atas deforestasi ilegal di Amazon turun setengahnya pada 2020 dibandingkan dengan tingkat yang tercatat antara tahun 2010 dan 2018.
Studi ini mengandalkan sampel karbon dioksida yang dikumpulkan dari ratusan penerbangan penelitian di wilayah tersebut antara tahun 2010 dan 2020.
Deforestasi di Amazon Brazil turun pada bulan Juli ke tingkat bulanan terendah sejak tahun 2017. Data INPE menunjukkan 500 km persegi (123.000 hektar) hutan hujan ditebangi pada bulan tersebut, turun 66% dari periode yang sama tahun lalu.
REUTERS
Pilihan Editor Malaysia Izinkan PNS Pakai Batik Tiap Hari, Jadikan RI Contoh