Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengungsi di Provinsi Idlib Suriah Menderita karena Gelombang Panas

Reporter

image-gnews
Tampilan umum kamp pengungsian al-Hol di provinsi Hasaka, Suriah 2 April 2019. REUTERS/Ali Hashisho
Tampilan umum kamp pengungsian al-Hol di provinsi Hasaka, Suriah 2 April 2019. REUTERS/Ali Hashisho
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPengungsi internal yang tinggal di sejumlah kamp di Provinsi Idlib barat laut Suriah terseok-seok demi bisa bertahan hidup di tenda-tenda mereka karena mereka harus menghadapi suhu ekstrim yang mencapai 50 derajat celcius.

Suhu yang sangat panas telah membuat para pengungsi ini semakin kesulitan, di mana mereka ditempatkan di kamp-kamp darurat yang sebagian besar berisi perempuan dan anak-anak. Gelombang panas bisa berakibat fatal pada orang – orang yang punya penyakit kronis dan bisa menyebabkan sejumlah penyakit kulit pada anak-anak.

Sejumlah penghuni di kamp-kamp, yang kesulitan mendapatkan air, mencoba mendinginkan tubuh mereka di tenda-tenda lewat beberapa cara primitif. Tim dari Helm Putih dan sejumlah LSM di Idlib cukup sering memperingatkan warga sipil agar tidak meninggalkan tempat tinggal mereka kecuali jika ada hal darurat.      

Mohammed Damis, yang menyelamatkan diri dari bombardier militer Suriah pada 2019 dan menjadi pengungsi di kamp Andalusia di Desa Zerdene, mengatakan para pengungsi di area tersebut kesulitan karena harus menghadapi gelombang panas. Kurangnya bahan-bahan kebutuhan pokok banyak dikeluhkan oleh orang dewasa dan anak-anak, yang juga komplain karena gelombang panas membuat kamp-kamp dararut menjadi tidak nyaman.    

“Untuk mengatasi dampak sinar matahari, kami membawa satu tanki air dan alat penyemprot untuk menyemprotkannya ke tenda-tenda. Pada sore hari, suhu di luar biasanya turun menjadi 45 derajat celcius tetapi di dalam tenda masih sekitar 51 derajat celcius,” kata Damis.   

Tinggal di dalam tenda-tenda darurat sungguh tak tertahankan karena di dalam tidak ada kipas angin. Para pengungsi biasanya mengisi baskom-baskom dengan air dan memasukkan bayi-bayi mereka ke situ anak-anak mereka agar tidak terlalu gerah. Pengungsi lainnya, Mohammed Cesim, mengatakan dia telah tinggal di tenda darurat selama empat than dan tendanya sekarang mulai terkoyak.    

“Jika ada panel energi matahari di tenda-tenda atau kami bisa mendapatkan listrik, maka kami bisa menyalakan kipas angin, bukannya menderita seperti sekarang ini. Ini adalah hari-hari paling sulit dalam hidup kami karena kami tak bisa melakukan apapun. Kami tak bisa duduk atau pun tidur karena panas yang terik,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sekitar 1,9 juta orang yang kehilangan tempat tinggal, kini tinggal di sekitar 1.430 kamp-kamp atau wilayah khusus di barat daya Suriah. PBB menyebut sebagian besar mereka yang ada di sana adalah perempuan dan anak-anak.     

Sumber: middleeastmonitor.com

Pilihan Editor: Perang Sudan: Satu Juta Orang Mengungsi, 40 Persen Penduduk Kelaparan

 

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Retno Marsudi Ungkap Alasan Masih Ada WNI di Lebanon usai Serangan Israel

1 hari lalu

Retno Marsudi/Foto: Instagram/Retno Marsudi
Retno Marsudi Ungkap Alasan Masih Ada WNI di Lebanon usai Serangan Israel

Retno Marsudi mengungkap alasan sejumlah WNI lebih memilih untuk bertahan di Lebanon.


Kedutaan Besar Iran: Serangan ke Israel adalah Hak Membela Diri!

3 hari lalu

Warga berdiri di atas reruntuhan di lokasi serangan udara Israel yang menewaskan pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, 29 September 2024. REUTERS/Ali Alloush
Kedutaan Besar Iran: Serangan ke Israel adalah Hak Membela Diri!

Iran menilai serangan itu sebagai bentuk pembelaan diri terhadap Israel setelah menahan diri dalam waktu yang cukup lama.


Bagaimana Intelijen Israel Melacak Lokasi Hassan Nasrallah dan Membunuhnya

4 hari lalu

Lokasi markas besar Hizbullah tempat Hassan Nasrallah terbunuh pada Jumat, 27 September 2024. Foto: Pasukan Pertahanan Israel
Bagaimana Intelijen Israel Melacak Lokasi Hassan Nasrallah dan Membunuhnya

Keberhasilan Israel membunuh Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah, terutama berkat kerja intelijen.


UNHCR: 100.000 Ribu Warga Menyelamatkan Diri dari Lebanon ke Suriah

5 hari lalu

Petugas keamanan  berjaga di lokasi serangan Israel, di tengah permusuhan antara Hizbullah dan Israel, di Kola, pusat kota Beirut, Lebanon, 30 September 2024. REUTERS/Louisa Gouliamaki
UNHCR: 100.000 Ribu Warga Menyelamatkan Diri dari Lebanon ke Suriah

UNHCR melaporkan sekitar 100.000 warga negara Suriah dan Lebanon melarikan diri dari Lebanon ke Suriah di tengah serangan Israel


Satu Juta Penduduk Mengungsi Akibat Serangan Israel ke Lebanon

5 hari lalu

Puing-puing bangunan yang rusak  di lokasi serangan Israel di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, 28 September 2024. Israel membunuh pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah dalam serangan udara yang kuat di Beirut. REUTERS/Ali Alloush
Satu Juta Penduduk Mengungsi Akibat Serangan Israel ke Lebanon

Jumlah yang mengungsi mencapai seperenam dari total penduduk akibat serangan Israel ke Lebanon.


Ribuan Warga Lebanon Lari ke Suriah di Tengah Gempuran Israel

6 hari lalu

Seorang pria berjalan berjalan dekat puing-puing bangunan yang rusak di lokasi serangan Israel di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, 28 September 2024. REUTERS/Ali Alloush
Ribuan Warga Lebanon Lari ke Suriah di Tengah Gempuran Israel

Serangan udara Israel di Lebanon telah memicu ribuan orang melarikan diri ke Suriah


Profil Hassan Nasrallah, Pemimpin Tiga Dekade Hizbullah Lebanon

7 hari lalu

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah memberikan pidato di televisi, dalam tangkapan layar yang diambil dari video selebaran yang diperoleh pada 25 Agustus 2024. (Via Reuters)
Profil Hassan Nasrallah, Pemimpin Tiga Dekade Hizbullah Lebanon

Hassan Nasrallah, pemimpin kelompok Hizbullah Lebanon sejak 1992, dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel di Beirut.


Serangan Israel Mengincar Hassan Nasrallah Komandan Hizbullah

7 hari lalu

Asap mengepul di Lebanon selatan saat Israel melancarkan serangan, yang terlihat dari Tyre, Lebanon 25 September 2024. Sedikitnya 51 orang tewas dan 223 orang terluka dalam serangan Israel di Lebanon. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Serangan Israel Mengincar Hassan Nasrallah Komandan Hizbullah

Rangkaian serangan Israel ke Lebanon mengincar Hassan Nasrallah salah satu komandan Hizbullah.


Serangan Israel di Lebanon Tewaskan 5 Tentara Suriah hingga Perempuan Prancis

8 hari lalu

Serangan Israel di Lebanon Tewaskan 5 Tentara Suriah hingga Perempuan Prancis

Lima tentara Suriah tewas dalam serangan udara Israel yang menargetkan situs militer di perbatasan Suriah-Lebanon


Komandan Angkatan Udara Hizbullah Tewas akibat Serangan Israel, Jadi Target Netanyahu

8 hari lalu

Asap mengepul di Lebanon selatan saat Israel melancarkan serangan, yang terlihat dari Tyre, Lebanon 25 September 2024. Prancis tengah berupaya untuk mencapai kesepakatan mengenai usulan gencatan senjata selama 21 hari dalam konflik Lebanon antara Israel dan Hizbullah. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Komandan Angkatan Udara Hizbullah Tewas akibat Serangan Israel, Jadi Target Netanyahu

Hizbullah mengonfirmasi bahwa komandan angkatan udaranya, Muhammad Hussein Srour, gugur akibat serangan Israel