Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dmitry Medvedev Prediksi Konflik Ukraina Mungkin Bisa Sampai Berpuluh Tahun

Reporter

image-gnews
PM Rusia, Dmitry Medvedev, adalah perdana menteri Rusia ke-10. Ia menjabat sebagai perdana menteri sejak tahun 2012. Sebelumnya ia menjabat sebagai presiden Rusia. Pria kelahiran Rusia, 14 September 1965 ini menjadi presiden termuda Rusia. Sasha Mordovets/Getty Images
PM Rusia, Dmitry Medvedev, adalah perdana menteri Rusia ke-10. Ia menjabat sebagai perdana menteri sejak tahun 2012. Sebelumnya ia menjabat sebagai presiden Rusia. Pria kelahiran Rusia, 14 September 1965 ini menjadi presiden termuda Rusia. Sasha Mordovets/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev pada Sabtu, 19 Agustus 2023, memprediksi kerapuhan hubungan antara Rusia dan Ukraina mungkin akan memakan waktu bertahun-tahun atau bahkan berpuluh tahun. Bagi Rusia, perang Ukraina ini adalah sebuah konflik eksistensial dan sebuah pertempuran yang harus diperjuangkan.

Medvedev, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia, mengatakan Rusia harus menghancurkan dan sepenuhnya membongkar Ukraina sebagai negara, di mana teroris berada di sana serta memastikan segala kegaduhan ini tidak terjadi lagi.   

“(Perang) mungkin akan makan waktu bertahun-tahun atau bahkan berpuluh tahun, jadi biarkan lah. Kami tak punya pilihan, meskipun kami akan menghancurkan rezim politik mereka (Ukraina) atau negara-negara Barat secara kolektif mengoyak Rusia sampai berkeping-keping. Pada kasus ini, semuanya akan sama-sama hancur. Tak ada yang membutuhkan ini,” kata Medvedev.     

Bagi Medvedev, permusuhan yang sedang terjadi saat ini adalah sebuah perang yang aneh dan dukungan negara-negara Barat pun diyakini tak akan berlangsung lama. Dengan pendekatan yang terjadi saat ini, maka pendekatan yang dilakukan negara-negara Barat pasti akan kalah.   

“Bagi mereka, ini adalah sebuah perang yang aneh, di mana orang yang asing bagi mereka (negara-negara Barat) sekarat. Mereka pun tidak merasa bersalah pada korban tewas. Negara-negara Barat tidak akan melampaui titik, di mana kepentingan mereka terlalu banyak dirugikan,” kata Medvedev.

Medvedev sangat yakin dukungan negara-negara Barat pada Ukraina pada akhirnya akan mengering. Sebab perang Ukraina cepat atau lambat akan membosankan, memakan biaya dan tidak lagi masuk akal.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selama perang Ukraina berkecamuk, negara-negara Barat telah mengucurkan bantuan militer dan ekonomi ke Ukraina. Sejumlah pejabat tinggi berulang kali menyatakan ingin melihat Rusia terkalahkan di medan tempur. Rusia secara konsisten mendesak negara-negara Barat agar berhenti mempersenjatai Ukraina karena yang dilakukan ini hanya akan memperpanjang permusuhan dan menimbulkan lebih banyak kerusakan pada warga Ukraina tanpa mengubah hasil akhir.         

Sumber: RT.com

Pilihan Editor: Medvedev: Kami Terpaksa Gunakan Senjata Nuklir Jika Serangan Ukraina Berhasil

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemimpin Azerbaijan Tolak Bertemu PM Armenia di Spanyol

1 jam lalu

Pemimpin Azerbaijan Tolak Bertemu PM Armenia di Spanyol

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev tidak akan menghadiri pertemuan yang diselenggarakan Uni Eropa dengan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan


Putin Melawat ke Kirgistan, Kunjungan Luar Negeri Pertama sejak Jadi Buronan ICC

1 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin rapat Dewan Kepresidenan untuk Hubungan Antaretnis di Pyatigorsk, Rusia 19 Mei 2023. Tatiana Barybina/Layanan Pers Gubernur Wilayah Stavropol/Sputnik via REUTERS
Putin Melawat ke Kirgistan, Kunjungan Luar Negeri Pertama sejak Jadi Buronan ICC

Presiden Rusia Vladimir Putin akan mengunjungi Kirgistan pekan depan, lawatan luar negeri pertama sejak ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan


Protes Perang Ukraina di Televisi, Jurnalis Rusia Marina Ovsyannikova Dihukum 8,5 Tahun

3 jam lalu

Mantan pegawai TV pemerintah Rusia, Marina Ovsyannikova. REUTERS/Evgenia Novozhenina
Protes Perang Ukraina di Televisi, Jurnalis Rusia Marina Ovsyannikova Dihukum 8,5 Tahun

Pengadilan Rusia menghukum mantan jurnalis televisi pemerintah Marina Ovsyannikova, yang memprotes perang Ukraina


Rusia Mau Naikkan Harga Visa untuk Pemohon dari Negara Tertentu

6 jam lalu

Sejumlah warga kota Moskow bermain skating di tengah lapangan Merah, depan menara Spasskaya, Kremlin (27/12). Foto: AFP/Alexander Nemenov
Rusia Mau Naikkan Harga Visa untuk Pemohon dari Negara Tertentu

Rusia akan menaikkan harga visa kepada pemohon dari negara-negara anggota Uni Eropa dan sejumlah negara di Eropa lainnya


Media Rusia Sebut Putin Akan Maju Lagi dalam Pemilihan Presiden

8 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin saat bertemu dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Kosmodrom Vostochny di Rusia, 13 September 2023. Kim Jong Un mengatakan bahwa kunjungannya ke Rusia merupakan bukti jelas akan
Media Rusia Sebut Putin Akan Maju Lagi dalam Pemilihan Presiden

Presiden Rusia Vladimir Putin disebut akan kembali maju dalam pemilu mendatang.


Rusia Rekrut 335 Ribu Tentara Baru, Tak Perlu Mobilisasi untuk Perang di Ukraina

1 hari lalu

Pasukan cadangan Rusia yang direkrut selama mobilisasi sebagian pasukan menghadiri upacara sebelum berangkat ke zona konflik Rusia-Ukraina, di wilayah Rostov, Rusia 31 Oktober 2022. REUTERS/Sergey Pivovarov/File Foto
Rusia Rekrut 335 Ribu Tentara Baru, Tak Perlu Mobilisasi untuk Perang di Ukraina

Rusia sepanjang tahun ini telah merekrut lebih dari 335.000 orang anggota angkatan bersenjata atau unit sukarela untuk hadapi perang di Ukraina


Masih dalam Bayangan Shutdown, Tensi Politik AS Makin Meningkat

1 hari lalu

Ketua DPR AS Kevin McCarthy (R-CA) berbicara kepada wartawan di Capitol AS setelah Dewan Perwakilan Rakyat mengesahkan rancangan undang-undang pendanaan pemerintah sementara untuk mencegah Shutdown pemerintah segera, di Capitol Hill di Washington, AS 30 September 2023. REUTERS/ Ken  Cedeno
Masih dalam Bayangan Shutdown, Tensi Politik AS Makin Meningkat

Ancaman shutdown masih membayangi Amerika Serikat setelah satu bulan ke depan.


Pilot Rusia Membelot ke AS Usai Liburan di Abu Dhabi

1 hari lalu

Pesawat pembom pembawa rudal strategis Tupolev Tu-160M yang dijuluki 'White Swan' oleh pilot militer Rusia telah melakukan penerbangan debutnya. Tupolev Tu-160M dibangun melakukan penerbangan debutnya dari aerodrome Kazan Aviation Enterprise. Foto : Autoevolution
Pilot Rusia Membelot ke AS Usai Liburan di Abu Dhabi

Seorang pilot Rusia membelot ke Kedutaan AS setelah berlibur ke Abu Dhabi. Ia tak mau kembali ke Moskow.


Slovakia Memilih Kandidat Pro-Rusia, Ukraina Tetap Yakin Dukungan Uni Eropa Masih Kuat

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba dan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell berjabat tangan sebelum pertemuan para menteri luar negeri UE-Ukraina, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina 2 Oktober 2023. Layanan pers Kementerian Luar Negeri Ukraina/Handout melalui REUTERS
Slovakia Memilih Kandidat Pro-Rusia, Ukraina Tetap Yakin Dukungan Uni Eropa Masih Kuat

Kongres AS baru-baru ini juga mengeluarkan dana bantuan perang untuk Ukraina dari RUU Belanja.


Hindari Serangan Rusia, Ukraina Bangun Sekolah Bawah Tanah Pertama di Kharkiv

1 hari lalu

Alisa Ustinova dari Kharkiv, berjalan selama pengenalan sekolah oleh seorang guru selama pertemuan sekolah di Sekolah Tadeusz Gajcy No. 58 di Warsawa, Polandia, 1 September 2022. REUTERS/Kacper Pempel
Hindari Serangan Rusia, Ukraina Bangun Sekolah Bawah Tanah Pertama di Kharkiv

Wali Kota Kharkiv Ihor Terekhov mengumumkan akan mendirikan sekolah bawah tanah pertama di Ukraina