TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Tunisia Kais Saied pada Kamis, 17 Agustus 2023, bersumpah akan memerangi semua dalang dibalik monopoli roti dan gandum hingga menyebabkan krisis di negara itu. Kantor berita Anadolu mewartakan Presiden Saied telah bertemu dengan Perdana Menteri Tunisia dan sejumlah menteri untuk mendiskusikan krisis gandum dan roti yang melanda Tunisia sejak wabah Covid-19.
“Negara tidak akan tinggal diam, namun kami akan memerangi semua monopoli dan spekulator serta negara akan membersihkan dari mereka yang menyelinap masuk ke industry ini dan menjadi penghalang warga yang ingin memenuhi kebutuhan hidupnya,” kata Saied.
Menurut Saied, krisis roti dan gandum ini dibuat-buat dan tidak boleh terulang lagi. Sebab ada dalang yang merencanakan krisis ini dan beberapa pihak lainnya mempersiapkan krisis lainnya.
Pada Kamis, 17 Agustus 2023, otoritas Tunisia telah menahan Mohamed Bouanane, Kepala National Chamber of Bakery Owners, atas dugaan melakukan monopoli dan spekulasi subsidi sembako serta pencucian uang. Penahanan Bouanane dilakukan setelah pada awal Agustus 2023 Pemerintah Tunisia melarang penjualan tepung bersubsidi pada 1.500 pengusaha roti swasta yang memproduksi roti gaya Eropa dan kue-kue kering. Merespon larangan itu, ratusan pengusaha roti lalu melakukan aksi mogok dan aksi duduk sebagai bentuk protes atas larangan tersebut.
Sebelumnya pada Senin, 14 Agustus 2023, Saied mencopot Dirjen Biro Pengawasan Gandum Tunisia Bashir Al-Kathiri dan menggantikannya dengan Salwa bin Hadid. Lembaga itu bertugas mendistribusikan gandum ke warga Tunisia dan mengimpor gandum ke pasar-pasar tradisional.
Baca juga:
Dalam sebuah pernyataan, Saied menyerukan pada Kementerian Kehakiman agar mengajukan tuntutan hukum pada mereka yang melakukan monopoli distribusi gandum dan consumer goods lainnya. Krisis roti dan gandum di Tunisia telah membuat warga mengantri di toko-toko roti di penjuru Tunisia hanya untuk membeli roti, yang sekarang telah menjadi makanan yang jarang di tengah kelangkaan gandum.
Sumber: middleeastmonitor.com
Pilihan Editor: Kesepakatan dengan IMF Alot, Presiden Kais Saied Sebut Tunisia Bukan untuk Dijual
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.