TEMPO.CO, Jakarta - Anggota parlemen Ukraina Verkhovna Rada pada Jumat, 18 Agutus 2023, mengumumkan telah mengumpulkan cukup tanda-tangan untuk membuat sebuah RUU yang akan menghapus sanksi-sanksi kriminal pada produksi pornografi. Yaroslav Zheleznyak, politikus Ukraina ikut mendukung gagasan ini dengan berpandangan melegalkan pornografi bisa untuk mengumpulkan dana militer Ukraina.
RUU 9623 akan mengamandemen undang-undang 301 soal criminal code Ukraina, yang mana Zheleznyak menyebutnya sebagai kebodohan karena tidak mengubah apapun yang berkaitan dengan pornografi anak, perdagangan manusia atau prostitusi.
“Kami bukan bicara soal OnlyFans, namun soal konsumsi konten pada umumnya. Mengirimkan seseorang ke penjara sampai delapan tahun karena menerima atau mengirimkan foto tanpa busana adalah sebuah hukum Soviet,” kata Zheleznyak.
Ada ribuan warga Ukraina yang saat ini secara aktif bekerja memproduksi pornografi. Menurut Zheleznyak, Ukraina telah menerima lebih dari 34 juta hyyvnia (Rp 14 miliar) dalam bentuk pajak dari situs-situs seperti OnlyFans pada enam bulan pertama 2023. Pemilik utama OnlyFans adalah pengusaha Amerika Serikat keturnan Ukraina bernama Leonid Radvinsky.
Sebuah acara penggalangan dana untuk militer Ukraina menggunakan foto-foto tanpa busana juga cukup membantu inisiatif tersebut. Kelompok ‘Teronlyfans’ memberikan penghargaan pada mereka yang mau berdonasi pada militer Ukraina atau pengungsi lewat foto-foto yang menggairahkan.
“RUU ini akan menjadi perwakilan yang bagus di tengah peperangan. Sebagai warga negara Ukraina, tugas utama kita adalah bertanggung jawab memberikan tentara kita segala yang mereka butuhkan,” kata CEO ‘Teronlyfans’ Anastasia Kuchmenko dalam wawancara dengan Kyev Post. Kendati begitu, ‘Teronlyfans’ membuat kesepakatan kalau mereka hanya membuat foto – foto erotis, bukan konten pornografi
Sumber : RT.com
Pilihan Editor: Anak jadi Korban Child Grooming, Begini Tanda dan Langkah Pencegahannya
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.