Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Italia Akui Pembunuhan terhadap Muammar Gaddafi adalah Kesalahan

Reporter

image-gnews
Muammar Gaddafi. REUTERS/Mike Segar
Muammar Gaddafi. REUTERS/Mike Segar
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Italia yang juga merangkap sebagai Wakil Perdana Menteri Italia Antonio Tajani menggambarkan negara-negara Barat telah membuat kesalahan karena ikut membantu menggulingkan mantan pemimpin Libya Muammar Gaddafi pada 2011 silam. Kematian Gaddafi setelah bertahun-tahun kemudian malah menimbulkan kekacauan dan konflik di Libya.  

 

Berbicara dalam sebuah acara di Tuscany pada Rabu, 16 Agustus 2023, Tajani mengatakan Libya berada dalam banyak masalah sekarang ini setelah Gaddafi digulingkan dan dibunuh. Gaddafi jelas masih lebih baik dibanding pemimpin-pemimpin Libya setelahnya.

“Ini adalah sebuah kesalahan yang serius membiarkan Gaddafi dibunuh. Dia mungkin bukan juara dalam demokrasi. Namun setelah pemerintahannya diselesaikan, masuk ketidak-stabilan politik di Libya dan Afrika,” kata Tajani.

      

Italia masih memegang kesepakatan dengan Gaddafi untuk menutup arus migrasi dan situasi ketika itu masih sangat terkendali.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gaddafi dibunuh secara brutal oleh kelompok pemberontak di tengah sebuah kampanye pengeboman oleh NATO dengan dalih zona larangan terbang selama perang sipil Libya pada 2011. Meskipun Washington dan sekutu-sekutunya menggambarkan misi itu sebagai sebuah misi upaya kemanusiaan demi mengakhiri Pemerintah Lybia menyerang warga sipil, sebuah langkah pembuktian oleh UK House of Commons kemudian menemukan kalau ancaman pada warga sipil itu dilebih-lebihkan. Bukan hanya itu, negara-negara Barat pun telah mengabaikan elemen garis keras yang sangat besar dikalangan militant anti-Gaddafi.     

Usai Gaddafi terguling, Libya sekarang terpecah-belah menjadi perebutan orang-orang yang ingin duduk pucuk pemerintahan. Masing-masing kelompok di Lybia mengklaim sebagai pihak yang sah untuk memimpin negara itu. Fraksi-fraksi di Libya masih cekcok bertahun-tahun setelah Gaddafi meninggal hingga akhirnya mereka berkonsolidasi di bawah dua kubu yang dipimpin oleh PBB Government of National Accord. Dua kelompok itu adalah kelompok loyalis Gaddafi dipimpin oleh Khalifa Haftar dan Libyan House of Representatives.

Sumber: RT.com    

Pilihan Editor: Anies Baswedan: Lawan Kompetisi Pemilu adalah Teman dalam Demokrasi

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Taylor Swift Ajak Swifties Nyoblos, 35 Ribu Orang Tercatat Sudah Merdaftar

2 jam lalu

Taylor Swift. Foto: Instagram/@taylorswift
Taylor Swift Ajak Swifties Nyoblos, 35 Ribu Orang Tercatat Sudah Merdaftar

Berkat unggahan Taylor Swift tentang pemilihan umum, trafik situs pendaftaran pemilu meningkat


Tim SAR Libya Temukan 245 Jasad Korban Banjir dalam Sehari

5 jam lalu

Sejumlag bangunan dan jalanan yang hancur pasca banjir bandang menerjang di Derna, Libya 16 September 2023. Lorban tewas akibat badai dan banjir besar yang menyebabkan jebolnya dua bendungan di Libya hingga kini mencapai 11.300 orang. REUTERS/Esam Omran Al-fetori
Tim SAR Libya Temukan 245 Jasad Korban Banjir dalam Sehari

Pemerintah Kesatuan Libya pada Jumat mengumumkan bahwa tim SAR telah menemukan 245 jasad hanya dalam sehari di Kota Derna yang dilanda banjir


Cerita Ibu Imam Masykur Semalaman Kumpulkan Uang Tebusan, Ternyata Anaknya Sudah Dibunuh Paspampres

5 jam lalu

Fauziah, ibu dari Imam Masykur saat diwawancarai di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat, 22 September 2023. Dia membeberkan perihal kasus kematian anaknya yang diculik lalu dibunuh tiga anggota TNI. Tempo/Muhamad Reza Ar Raafi
Cerita Ibu Imam Masykur Semalaman Kumpulkan Uang Tebusan, Ternyata Anaknya Sudah Dibunuh Paspampres

Ibu Imam Masykur semalaman berusaha mencari uang tebusan untuk anaknya. Berharap anaknya masih hidup di tangan penculik.


Ibu Imam Masykur Tak Akan Maafkan Anggota Paspampres dan 2 TNI Pembunuh Anaknya

7 jam lalu

Ibu korban penganiayaan dan penculikan anggota Paspamres Imam Masykur, Fauziah diperiksa Polda Metro Jaya, Rabu, 20 September 2023. TEMPO/Desty Luthfiani.
Ibu Imam Masykur Tak Akan Maafkan Anggota Paspampres dan 2 TNI Pembunuh Anaknya

Ibu Imam Masykur telah menemui anggota Paspampres dan 2 TNI yang membunuh anaknya. Tak mau memberi maaf.


Penjualan Obat Ilegal Latari Penculikan oleh Anggota Paspampres dkk? Ini Jawab Ibu Imam Masykur

18 jam lalu

Fauziah, ibu dari Imam Masykur saat diwawancarai di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat, 22 September 2023. Dia membeberkan perihal kasus kematian anaknya yang diculik lalu dibunuh tiga anggota TNI. Tempo/Muhamad Reza Ar Raafi
Penjualan Obat Ilegal Latari Penculikan oleh Anggota Paspampres dkk? Ini Jawab Ibu Imam Masykur

Wawancara eksklusif TEMPO dengan ibu Imam Masykur.


IOM: Bencana Banjir Libya Sebabkan Lebih dari 43.000 Orang Mengungsi

21 jam lalu

Tim penyelamat mencari mayat di pantai, pasca banjir di Derna, Libya, 17 September 2023. REUTERS/Ayman Al-Sahili
IOM: Bencana Banjir Libya Sebabkan Lebih dari 43.000 Orang Mengungsi

Bencana banjir Libya, yang menewaskan ribuan orang di Kota Derna, juga menyebabkan lebih dari 43.000 orang mengungsi


Jerman Tak Bisa Terima Lebih Banyak Migran

1 hari lalu

Seorang anak imigran menangis dalam operasi penyelamatan di laut Mediterrania, 20 Oktober 2016. Menurut penjaga pantai Italia sebanyak 1.400 migrant berhasil diselamatkan di lepas pantai Libya. Yara Nardi/Italian Red Cross press office/Handout via REUTERS
Jerman Tak Bisa Terima Lebih Banyak Migran

Jerman prihatin pada Italia yang kewalahan menerima gelombang masuknya migran, sementara Jerman pun Jerman tidak bisa menerima lebih banyak migran


Inggris Jadi Pusat Kerja Sama 3 Negara Ini Bangun Jet Tempur Masa Depan

1 hari lalu

Model jet tempur baru dari Global Combat Air Program (GCAP) yang dipimpin oleh Inggris, Jepang, dan Italia, terlihat di acara pertahanan DSEI di London, Inggris, 12 September 2023. Reuters/Sarah Young/File Photo
Inggris Jadi Pusat Kerja Sama 3 Negara Ini Bangun Jet Tempur Masa Depan

Tekad Jepang, Inggris dan Italia makin bulat melanjutkan program pembangunan pesawat tempur baru., masih membuka pintu untuk negara lain.


Penculikan dan Pembunuhan oleh Anggota Paspampres, Polisi Periksa Ibu dan Paman Imam Masykur

2 hari lalu

Ibu korban penganiayaan dan penculikan anggota Paspamres Imam Masykur, Fauziah diperiksa Polda Metro Jaya, Rabu, 20 September 2023. TEMPO/Desty Luthfiani.
Penculikan dan Pembunuhan oleh Anggota Paspampres, Polisi Periksa Ibu dan Paman Imam Masykur

Dalam pemeriksaan, ibu dari Imam Masykur tidak mau lagi diperdengarkan video anaknya.


UNESCO Masukkan Pusat Penyiksaan Argentina sebagai Situs Warisan Dunia

3 hari lalu

Bekas Sekolah Mekanik Angkatan Laut, atau ESMA, di Buenos Aires, Argentina, adalah tempat penyiksaan dan pemenjaraan ilegal pada masa kediktatoran militer negara tersebut [Agustin Marcarian/Reuters
UNESCO Masukkan Pusat Penyiksaan Argentina sebagai Situs Warisan Dunia

Pusat penahanan Argentina dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia PBB oleh Badan Dunia Pelestarian Budaya (UNESCO) untuk mengingat sejarah mengerikan