TEMPO.CO, Jakarta - Polandia akan memperpanjang larangan impor gandum dari Ukraina demi melindungi pasar domestiknya. Kendati begitu, Polandia yang berbatasan dengan Ukraina, mendukung Kyiv dalam perang Ukraina.
Presiden Polandia Andrzej Duda dalam wawancara dengan majalah mingguan Sieci dan dipublikasi pada Senin, 14 Agustus 2023, menyatakan pihaknya akan memperpanjang embargo terhadap gandum dan biji-bijian dari Ukraina, di mana embargo itu sebenarnya diterbitkan oleh Komisi Eropa dan masa berlakunya akan segera habis pada 15 September 2023.
Uni Eropa menjatuhkan veto pada gandum, tepung jagung, biji bunga matahari dan lobak dari Ukraina. Negara anggota Uni Eropa yang tidak mengimpor produk-produk pertanian tersebut adalah Polandia, Hongaria, Rumania, Slovakia dan Bulgaria.
“Sangat jelas kalau kami secara konsisten mendukung Ukraina untuk mempertahankan diri melawan agresi Rusia. Namun terlepas dari masalah itu, yang juga menjadi kewajiban kami adalah mengawal kepentingan politik Republik Polandia. Untuk itu, kami mempertahankan pasar internal dan pasar Uni Eropa,” kata Duda.
Sebelumnya pada tahun lalu, Uni Eropa telah membekukan sementara bea cukai untuk semua produk pertanian dari Ukraina selama satu tahun demi mendukung perekonomian negara masing-masing anggota. Produk biji-bijian dari Ukraina yang melimpah telah membuat para produsen di Uni Eropa terseok-seok melawan apa yang mereka sebut kompetisi yang tidak sehat.
Ekspor hasil pertanian Ukraina awalnya dikirim ke Afrika dan timur tengah, namun balik lagi karena mentok di Eropa timur. Kondisi ini membahayakan kehidupan para petani lokal.
Sebelumnya pada Mei 2023, Komisi Eropa untuk sementara memberlakukan pengecualian dan langkah pencegahan terkait impor gandum, tepung jagung, biji bunga matahari dan lobak dari Ukraina untuk melonggarkan dampak anjloknya harga-harga di negara tetangga Uni Eropa.
Pilihan Editor: Pesawat American Airlines Merosot di Ketinggian 15 Ribu Kaki
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.