TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat memperpanjang daftar sanksi-sanksi terkait Rusia buntut dari Perang Ukraina. Ada empat individu paling berpengaruh dan sebuah lembaga bisnis masuk dalam daftar sanksi Amerika Serikat itu.
Menurut sebuah dokumen yang dipublikasi pada Jumat, 11 Agustus 2023, oleh Office of Foreign Assets Control di bawah Kementerian Keuangan Amerika Serikat, sanksi-sanksi baru itu akan berdampak pada miliarder yang bertempat di London, yakni Mikhail Fridman, Pyotr Aven, Alexey Kuzmichev dan German Khan. Selain itu, Russian Union of Industrialists and Entrepreneurs (RSPP) ikut kena sasaran sanksi.
Fridman, Aven, Kuzmichev dan Khan bertugas sebagai dewan pengawas Alfa Group Consortium yang menjalankan operasional Alfa Bank, yakni sebuah lembaga pemberi kredit terbesar asal Rusia. Keempat orang itu, juga pemegang saham utama Alfa Bank.
Alfa Group telah menjadi sasaran sanksi negara-negara Barat, di mana Alfa Group merupakan salah satu konglomerat terbesar dari Rusia bidang keuangan dan investasi. Pada Maret 2023, sejumlah laporan menyebut kalau Fridman and Aven telah bersiap untuk melepas saham mereka di Alfa Bank demi menghindari penalti. Sebelumnya, Fridman, Aven, Kuzmichev dan Khan sudah dikenai sanksi oleh Australia, Kanada, Uni Eropa, Selandia Baru dan Inggris. Kebijakan terbaru dari Amerika Serikat ini, akan menutup akses ke properti-properti mereka yang ada di Negeri Abang Sam dan kepentingan keuangan.
Sedangkan Russian Union of Industrialists and Entrepreneurs yang juga masuk daftar baru sanksi Amerika Serikat, didirikan pada 1990. Badan ini bergerak sebagai LSM yang bertugas mempromosikan kepentingan komunitas bisnis masyarakat Rusia.
Rusia kini dihujani sanksi-sanksi dan pengucilan-pengucilan dari negara-negara Barat. Meski pasukannya sudah tidak segagah di awal invasi, Presiden Rusia Vladimir Putin masih gigih membela negaranya di perang Ukraina sebagai pertempuran eksistensial untuk kelangsungan hidup Rusia. Putin semakin menampilkan perang sebagai momen penentu dalam sejarah Rusia, dan mengatakan bahwa dia yakin masa depan Rusia dan rakyatnya berada dalam bahaya.
Putin masih bisa berdiri tegar karena ternyata sanksi-sanksi Barat sejak awal invasi hingga kini belum membuatnya goyah. Beberapa pekan sebelum Rusia menginvasi Ukraina setahun lalu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden berusaha mencegahnya dengan memperingatkan Presiden Putin tentang konsekuensi ekonomi yang belum pernah dilihatnya
Sumber: RT.com
Pilihan Editor: Jaksa Bisa Sita Harta Ferdy Sambo Jika Tidak Sanggup Bayar Restitusi Keluarga Brigadir J
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.