Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Gadis Cina yang Pilih Jadi Anak Rumahan, Digaji Rp 16 Juta dari Ortu Setiap Bulan

Reporter

image-gnews
Jiang Haowen, 9 tahun, didiagnosa terkena celebral palsy saat baru berusia 2 tahun. Orang tuanya bercerai beberapa tahun kemudian. Ibunya menikah lagi dan ayahnya pergi bekerja di Guilin untuk bisa membayar perawatan anaknya. chinanews.com
Jiang Haowen, 9 tahun, didiagnosa terkena celebral palsy saat baru berusia 2 tahun. Orang tuanya bercerai beberapa tahun kemudian. Ibunya menikah lagi dan ayahnya pergi bekerja di Guilin untuk bisa membayar perawatan anaknya. chinanews.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah generasi muda di Cina banyak yang kini memilih jadi anak purna waktu. Alih-alih bekerja di kantor, mereka tinggal di rumah mengurus orang tua dan mendapat gaji dari mereka. 

Salah satunya adalah vlogger Zhang Jiayi. Sejak awal tahun, hari kerjanya adalah seperti ini. Setiap pagi ia menemani orang tuanya jalan pagi dan ke pasar untuk membeli bahan makanan. Ia lalu menyiapkan makan siang, dilanjutkan lalu tidur siang sebelum mengurus pekerjaan lain.

Wanita berusia 31 tahun itu adalah "putri penuh waktu", sebuah konsep dan tagar media sosial, yang muncul saat pengangguran kaum muda Cina di kota-kota mencapai rekor tertinggi. Setiap bulan, orang tua Zhang membayarnya 8.000 yuan atau sekitar Rp 16,9 juta sebulan. Gajinya itu 20 persen lebih rendah dari upah rata-rata di kotanya, Hangzhou.

"Pekerjaan seorang anak penuh waktu, bukan hanya tentang menerima gaji atau segala bentuk kompensasi dari orang tua”, katanya. “Ini tentang benar-benar menikmati proses bersama orang tuamu dan ingin selalu ada untuk mereka.”

Zhang Jiayi nge-vlog sambil mengajak orang tuanya jalan-jalan.
Ia mengatakan ekpada program Money Mind yang mengulas tentang kisah pengangguran kaum muda Cina, bahwa gaji dari orang tuanya itu layak.

Angka pengangguran di antara usia 16 hingga 24 tahun di daerah perkotaan Cina naik menjadi 21,3 persen pada Juni, dibandingkan dengan 4,1 persen di antara mereka yang berusia 25 hingga 59 tahun, menurut Biro Statistik Nasional Cina . Saat angkatan baru yang terdiri dari 11,6 juta lulusan bergabung dengan angkatan kerja musim panas ini, jumlah pengangguran bisa lebih tinggi lagi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ekonomi Cina terpukul dalam akibat pandemi yang menyebabkan banyak anak muda menganggur. Pendaftaran pendidikan tinggi meningkat dari 30 persen pada tahun 2012 menjadi hampir 60 persen tahun lalu, menurut angka resmi.

"Mereka dididik dan dibesarkan untuk pekerjaan kelas atas, pekerjaan teknologi atau pekerjaan yang membutuhkan pendidikan tinggi," kata Nancy Qian, Profesor Ekonomi Manajerial dan Ilmu Keputusan James J O'Connor di Universitas Northwestern di Amerika Serikat.

Cina menghadapi ketidaksesuaian struktural di pasar tenaga kerja karena minat di bidang manufaktur turun, di tengah rekor pengangguran kaum muda yang tinggi. Akibatnya banyak lulusan universitas termasuk pemegang gelar master, bekerja sebagai pengemudi transportasi online dan pekerja pengiriman makanan.

CHANNEL NEWS ASIA 

Pilihan Editor: Arab Saudi Kirim Bantuan Makanan untuk Warga Sudan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

8 jam lalu

Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berjalan melewati barisan tiang menuju Oval Office di Gedung Putih di Washington, AS, 13 Januari 2023. T.J. Kirkpatrick/Pool melalui REUTERS
Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.


Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

12 jam lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.


Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

13 jam lalu

Ilustrasi internet. (abc.net.au)
Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media


Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

14 jam lalu

Pengolahan bijih nikel di smelter feronikel PT Antam Tbk di Kolaka, Sulawesi Tenggara. TEMPO/M. Taufan Rengganis
Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.


Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

18 jam lalu

Sebuah mesin bekerja untuk mengurangi polusi dipasang di sekitar area konstruksi saat polusi udara menyelimuti wilayah Beijing, Cina, 18 Desember 2016. REUTERS/Stringer
Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.


Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

21 jam lalu

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters. REUTERS
Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".


Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Bendera Korea Utara berkibar di samping kawat berduri di kedutaan besar Korea Utara di Kuala Lumpur, Malaysia, 9 Maret 2017. [REUTERS / Edgar Su]
Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.


Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.


Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Taman Merlion, Singapura. REUTERS/Edgar Su/File Photo
Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.


Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Booth BYD di PEVS 2024. (Foto: Gooto/Dimas Prassetyo)
Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.