Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PBB: Korea Utara Lanjutkan Produksi Senjata Nuklir, Dana dari Hasil Peretasan Uang Kripto

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Penampakan rudal yang dipamerkan dalam parade militer di Pyongyang, Korea Utara, 27 Juli 2023. KCNA via REUTERS
Penampakan rudal yang dipamerkan dalam parade militer di Pyongyang, Korea Utara, 27 Juli 2023. KCNA via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKorea Utara terus mengembangkan senjata nuklir dan memproduksi bahan fisil nuklir pada 2023 dan menghindari sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bertujuan menghentikan pendanaan untuk program rudal nuklir dan balistik Pyongyang, demikian laporan PBB yang tidak dipublikasikan seperti dikutip dari Reuters, Jumat, 11 Agustus 2023.

Dalam laporan itu disebutkan, dana untuk mengembangkan senjata nuklir berasal dari pencurian mata uang kripto oleh para peretas Korea Utara.

"Setelah tingkat pencurian dunia maya yang memecahkan rekor pada tahun 2022, diperkirakan mencapai $1,7 miliar, peretas DPRK (Korea Utara) dilaporkan terus berhasil menargetkan mata uang kripto dunia maya dan pertukaran keuangan lainnya secara global," tulis pemantau sanksi independen dalam laporan tersebut kepada Dewan Keamanan PBB.

Para pemantau, yang melapor ke dewan dua kali setahun, sebelumnya menuduh Korea Utara menggunakan serangan dunia maya untuk membantu mendanai program nuklir dan misilnya. Korea Utara membantah tuduhan peretasan atau serangan siber lainnya.

Misi Korea Utara untuk PBB di New York tidak segera menanggapi permintaan komentar atas laporan tersebut.

Sebelumnya pada hari Kamis, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menggeser jenderal tertinggi militer dan menyerukan lebih banyak persiapan untuk kemungkinan perang, peningkatan produksi senjata, dan perluasan latihan militer, lapor media pemerintah KCNA.

Korea Utara berada di bawah sanksi PBB untuk program rudal nuklir dan balistiknya sejak 2006. Langkah-langkah itu dengan suara bulat telah diperkuat selama bertahun-tahun, tetapi badan beranggotakan 15 orang itu sekarang menemui jalan buntu karena China dan Rusia mendorong agar sanksi dilonggarkan untuk meyakinkan Pyongyang agar mau kembali ke pembicaraan denuklirisasi.

Pemantau sanksi PBB mengatakan peretas yang bekerja untuk Biro Umum Pengintaian Korea Utara (RGB), badan intelijen asing utamanya, "terus menggunakan teknik dunia maya yang semakin canggih untuk mencuri dana dan informasi."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Perusahaan di sektor mata uang kripto, pertahanan, energi, dan kesehatan menjadi sasaran khususnya," tulis mereka dalam ringkasan eksekutif laporan yang akan diterbitkan dalam beberapa minggu mendatang. "DPRK terus mengakses sistem keuangan internasional dan juga terlibat dalam operasi keuangan gelap."

Para pemantau melaporkan ekspor batu bara ilegal terus berlanjut dan "berbagai tindakan penghindaran sanksi yang diterapkan oleh kapal yang mengirimkan produk minyak sulingan ke DPRK." Korea Utara juga memperoleh 14 kapal baru yang melanggar sanksi.

"Meskipun sebagian besar perbatasan negara tetap tertutup, volume perdagangan meningkat, terutama karena dimulainya kembali lalu lintas kereta api. Berbagai macam barang asing dengan cepat muncul kembali," tulis para pemantau, menambahkan bahwa mereka sedang menyelidiki impor barang mewah ilegal.

Para pemantau mengatakan mereka juga menyelidiki dugaan ekspor peralatan komunikasi dan amunisi militer Korea Utara dan "kemungkinan kasus penjualan senjata oleh DPRK atau jenis dukungan militer lainnya ke negara-negara anggota."

REUTERS

Pilihan editor Cina Tuding CIA Rekrut Warganya di Italia untuk Jadi Mata-mata

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

21 jam lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menerima kunjungan kerja Menteri Luar Negeri Turkiye Hakan Fidan di Turki, 1 Mei 2024. Sumber: dokumen Kementerian Luar Negeri RI
Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel


Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

1 hari lalu

Balita Palestina Leila Jeneid, yang menderita kekurangan gizi parah, menerima perawatan di Rumah Sakit Kamal Adwan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas di Gaza di mana kekurangan makanan dan nutrisi penting telah menjadi perjuangan kolektif di daerah kantong tersebut, di Jalur Gaza utara, 26 Maret 2024. REUTERS/Osama Abu Rabee
Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara


Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.


WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

2 hari lalu

Warga Palestina menikmati pantai pada hari yang panas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 24 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.


Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

2 hari lalu

Suasana pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang konflik antara Israel dan Hamas di markas besar PBB di New York, AS, 16 Oktober 2023. REUTERS/Andrew Kelly
Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.


PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

2 hari lalu

Anak-anak Palestina bermain di tengah reruntuhan taman yang hancur akibat serangan militer Israel, saat Idul Fitri, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Gaza 11 April 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980


Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

2 hari lalu

Seorang pria duduk di tepi kolam renang dengan latar belakang logo World Water Forum ke-10, di Jakarta pada 24 Maret 2024. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/Spt)
Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.


PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

2 hari lalu

Pria Palestina duduk di reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza utara, 22 April 2024. PkkREUTERS/Mahmoud Issa
PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.


Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Bendera Korea Utara berkibar di samping kawat berduri di kedutaan besar Korea Utara di Kuala Lumpur, Malaysia, 9 Maret 2017. [REUTERS / Edgar Su]
Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.


Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

3 hari lalu

Bendera Rusia dan Korea Utara berkibar di Kosmodrom Vostochny, Rusia, 13 September 2023. Sputnik/Artem Geodakyan/Pool via  REUTERS
Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara