Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

China dan Filipina Ribut Soal Kapal Perang Butut di Laut China Selatan, Ini Sebabnya

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
BRP Sierra Madre, sebuah kapal Angkatan Laut Filipina bobrok yang telah kandas sejak 1999 digambarkan di Second Thomas Shoal yang disengketakan, bagian dari Kepulauan Spratly, di Laut China Selatan 29 Maret 2014. REUTERS/Erik De Castro/File Foto
BRP Sierra Madre, sebuah kapal Angkatan Laut Filipina bobrok yang telah kandas sejak 1999 digambarkan di Second Thomas Shoal yang disengketakan, bagian dari Kepulauan Spratly, di Laut China Selatan 29 Maret 2014. REUTERS/Erik De Castro/File Foto
Iklan

TEMPO.CO, JakartaChina kembali meminta Filipina untuk menarik kapal perang butut yang dikandangkan dan digunakan sebagai pos terdepan militer di beting sengketa, setelah Manila menolak permintaan Beijing sebelumnya.

Ketegangan meningkat antara kedua tetangga di Laut China Selatan di bawah Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr, dengan Manila beralih kembali ke Amerika Serikat, yang mendukung negara Asia Tenggara itu dalam sengketa maritimnya dengan China.

Kedutaan Besar China di Manila mengkritik Washington karena "mengumpulkan" sekutunya untuk terus "membesar-besarkan" masalah Laut China Selatan dan insiden kapal.

"Laut China Selatan bukan 'taman safari' bagi negara-negara di luar kawasan untuk membuat kerusakan dan menabur perselisihan," kata kedutaan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa, 8 Agustus 2023.

Second Thomas Shoal, yang terletak di zona ekonomi eksklusif Filipina, adalah pos bagi segelintir pasukan yang tinggal di kapal perang Sierra Madre, yang dipakai dalam Perang Dunia II. Manila sengaja mengandangkan kapal tersebut pada tahun 1999 untuk memperkuat klaim kedaulatannya.

Manila telah berulang kali menuduh penjaga pantai China memblokir misi pasokan pasukannya di sana, seperti yang terjadi pada 5 Agustus 2023 ketika apal patroli China menyemprot kapal Filipina dengan meriam air.

China menyatakan pendudukan Filipina di beting itu ilegal.

Militer Filipina menggambarkan tindakan penjaga pantai China pada hari Sabtu sebagai "berlebihan dan ofensif". China mengatakan insiden itu adalah "peringatan".

Kementerian pertahanan China pada hari Selasa mendesak Manila untuk menghentikan semua tindakan "provokatif", dan berjanji untuk terus mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga kedaulatan dan hak maritim.

BRP Sierra Madre, kapal Angkatan Laut Filipina bobrok yang telah kandas sejak 1999 di Second Thomas Shoal yang disengketakan, bagian dari Kepulauan Spratly, di Laut China Selatan

Pakar keamanan mengatakan tindakan China di sekitar atol menunjukkan satu hal - Beijing ingin menguasai Second Thomas Shoal, juga dikenal di China sebagai Renai Reef, dan Ayungin di Manila.

“Kita harus membangun kembali kendali laut di sekitar beting karena jika kita tidak mengendalikannya, pasokan kita rentan terhadap taktik pemaksaan mereka,” kata Rommel Ong, pakar keamanan maritim dan pensiunan wakil komandan Angkatan Laut Filipina.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ini bukan pertama kalinya penjaga pantai China mengarahkan meriam air ke kapal Manila, setelah melakukan hal yang sama pada November 2021.

Tidak ada yang terluka dalam insiden 5 Agustus itu, namun para pejabat Filipina mengatakan pada Senin bahwa salah satu dari dua kapal Manila tidak menyelesaikan misi pasokannya. Keduanya kembali ke pelabuhan Filipina.

China mengklaim kedaulatan atas hampir seluruh Laut China Selatan, yang tumpang tindih dengan zona ekonomi eksklusif Malaysia, Vietnam, Brunei, Taiwan, dan Filipina.

Baik Ong dan Collin Koh, peneliti di Sekolah Studi Internasional S. Rajaratnam Singapura, percaya bahwa China akan berpikir dua kali untuk menggunakan kekuatan langsung untuk menduduki beting agar tidak memicu perjanjian pertahanan bersama AS-Filipina tahun 1951.

“Mungkin tidak ada pertanyaan tentang apakah China memiliki sarana untuk meningkatkan taruhannya di sini, tetapi lebih pada kesediaannya atas risiko politik tersebut,” kata Koh.

Jonathan Malaya, asisten direktur jenderal Dewan Keamanan Nasional Filipina, mendesak China "untuk tidak meningkatkan masalah" dan membahayakan nyawa.

Jepang dan Prancis, melalui kedutaan mereka di Manila, telah menyatakan keprihatinan atas tindakan China baru-baru ini dan mengulangi dukungan mereka untuk putusan arbitrase 2016 yang membatalkan klaim luas Beijing di Laut China Selatan.

Kementerian Luar Negeri Filipina mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya tidak dapat menghubungi mitranya selama beberapa jam selama insiden meriam air.

REUTERS

Pilihan Editor Evakuasi Kontingen RI di Jambore Korea Selatan Berjalan Lancar, Hindari Topan Khanun

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Sebuah kapal pasokan Filipina berlayar di dekat kapal Penjaga Pantai Cina selama misi pasokan untuk pasukan Filipina yang ditempatkan di kapal perang yang dilarang terbang di Laut Cina Selatan, 4 Oktober 2023. REUTERS/Adrian Portugal
Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan


Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 hari lalu

Alipay Wallet. REUTERS
Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.


Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

8 hari lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.


6 Poin Pertemuan Jokowi dan Menlu China: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Situasi Timur Tengah

9 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 11 Juli 2022. Sumber: Biro Setpres
6 Poin Pertemuan Jokowi dan Menlu China: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Situasi Timur Tengah

Jokowi menginginkan adanya percepatan studi kelayakan trayek kereta cepat hingga Surabaya.


Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

13 hari lalu

Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

Iran telah melancarkan serangan udara terhadap Israel yang menuai berbagai respon dari negara-negara di dunia, termasuk China, Rusia, dan AS.


5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

17 hari lalu

Orang-orang menghadiri salat Idul Fitri menandai akhir bulan puasa Ramadhan, di luar Masjid Agung Hagia Sophia di Istanbul, Turki 13 Mei 2021. REUTERS/Kemal Aslan
5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.


Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

19 hari lalu

Foto udara menunjukan kapal-kapal yang diduga miliki Cina, berkeliaran di sekitar Pulau Thitu, salah satu dari sembilan fitur yang diduduki Filipina di Kepulauan Spratly, di Laut China Selatan yang disengketakan, 9 Maret 2023. REUTERS/Eloisa Lopez
Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.


Menengok Tradisi Mudik di China, Malaysia, Jepang dan Jazirah Arab

20 hari lalu

Calon pemudik bersiap naik kereta menuju kampung halaman mereka untuk merayakan Tahun Baru Imlek, di Stasiun Yantai, Shandong, Cina, Ahad, 20 Januari 2019. chinadaily.com
Menengok Tradisi Mudik di China, Malaysia, Jepang dan Jazirah Arab

Di China, tradisi mudik tidak hanya berlangsung saat Lebaran, melainkan terjadi pada saat perayaan Tahun Baru Imlek.


Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

22 hari lalu

Chocolate Hills, Carmen, Bohol, Filipina. Unsplash.com/Brett Andrei Martin
Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

Chocolate Hills merupakan bukit-bukit landari yang bergerombol di pulau Bohol, Filipina


Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

22 hari lalu

Para pekerja melakukan operasi penyelamatan di lokasi di mana sebuah bangunan runtuh setelah gempa bumi, di Hualien, Taiwan, dalam tangkapan layar yang diambil dari rekaman video SET TV pada 3 April 2024. SET TV/Handout via REUTERS
Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

Dua bangunan yang rusak paling parah akibat gempa Taiwan masih utuh, memungkinkan penghuninya untuk memanjat ke tempat yang aman melalui jendela.