Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tiga Orang Tewas, Rumah Dibakar dalam Kekerasan Terbaru di Manipur

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Orang-orang mengikuti unjuk rasa massal di Imphal yang didominasi Meitei, di tengah konflik dengan suku Kuki di negara bagian Manipur, India, 29 Juli 2023. REUTERS/Stringer
Orang-orang mengikuti unjuk rasa massal di Imphal yang didominasi Meitei, di tengah konflik dengan suku Kuki di negara bagian Manipur, India, 29 Juli 2023. REUTERS/Stringer
Iklan

TEMPO.CO, JakartaDalam insiden kekerasan baru di Manipur, tiga orang dibunuh oleh pria tak dikenal di distrik Bishnupur pada Sabtu pagi, 5 Agustus 2023, demikian dilansir The Times of India.

Insiden itu terjadi sekitar pukul 2 pagi di wilayah Ukha Tampak di distrik Bishnupur.

Ketiga orang itu ditembak mati saat mereka sedang tidur dan kemudian disayat dengan pedang di Kwakta di distrik tersebut, kata polisi pada Sabtu pagi, menambahkan bahwa para penyerang berasal dari Churachandpur.

"Ketiganya dulu tinggal di kamp bantuan tetapi telah kembali ke tempat tinggal mereka di Kwakta pada hari Jumat setelah situasinya membaik," kata polisi.

Seorang ayah dan putranya termasuk di antara yang meninggal.

Segera setelah kejadian itu, massa yang marah berkumpul di Kwakta dan ingin menuju Churachandpur tetapi dihentikan oleh petugas keamanan, kata polisi.

"Tiga orang, termasuk satu polisi, terluka setelah baku tembak antara pasukan negara dan militan di dekat Kwakta pada Sabtu pagi. Polisi itu menderita luka pecahan di wajahnya. Ketiganya telah dibawa ke Raj Medicity di Imphal untuk perawatan. Kondisi mereka tidak berbahaya," kata polisi.

Di tengah maraknya kekerasan, banyak rumah masyarakat Kuki yang juga dibakar.

Ini terjadi tepat setelah 17 orang terluka dalam bentrokan yang meletus antara angkatan bersenjata dan pengunjuk rasa komunitas Meitei di distrik Bishnupur Manipur pada Kamis.

Sementara itu, pemerintah distrik mempersingkat jam relaksasi jam malam di distrik kembar Imphal karena kekerasan tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Alih-alih pelonggaran jam malam dari jam 5 pagi sampai jam 6 sore di distrik kembar Imphal, sekarang telah dipersingkat menjadi jam 5 pagi sampai jam 10.30 pagi," kata seorang pejabat.

Pada 4 Agustus, polisi Manipur mengatakan pasukan keamanan gabungan melakukan operasi di pegunungan Koutruk dan menghancurkan sebanyak tujuh bunker ilegal.

Sementara itu, pemogokan umum 24 jam yang diserukan oleh panitia koordinasi dari 27 konstituen majelis di Manipur pada Sabtu melumpuhkan kehidupan normal di Lembah Imphal, dengan pasar dan tempat usaha tetap tutup di hampir semua tempat.

Pecahnya kekerasan selama berbulan-bulan dimulai pada 3 Mei setelah pengadilan memerintahkan negara bagian untuk mempertimbangkan perluasan manfaat ekonomi khusus dan kuota bagi mayoritas penduduk Meitei dalam pekerjaan pemerintah dan pendidikan yang sampai sekarang telah disediakan untuk suku Kuki.

Seorang juru bicara kelompok masyarakat sipil Kuki mengatakan tidak memiliki komentar langsung tentang pembunuhan terbaru.

Lebih dari 180 orang tewas dan ribuan orang meninggalkan rumah mereka, sejak kekerasan dimulai di Manipur, negara bagian berpenduduk 3,2 juta yang berbatasan dengan Myanmar.

REUTERS | THE TIMES OF INDIA

Pilihan Editor: Kedutaan Cina Kritik Perlakuan Rusia terhadap Warganya di Perbatasan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Imigrasi Soekarno Hatta Gagalkan 2.474 Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja, Myanmar dan Malaysia, Modus Mau Liburan

1 hari lalu

Sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia memasuki perbatasan Indonesia di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis, 20 Mei 2021. Malaysia mendeportasi 59 PMI bermasalah karena melanggar undang-undang keimigrasian setempat usai pemberlakuan larangan mudik Lebaran. ANTARA/Agus Alfian
Imigrasi Soekarno Hatta Gagalkan 2.474 Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja, Myanmar dan Malaysia, Modus Mau Liburan

Imigrasi Soekarno Hatta melakukan pengetatan untuk cegah pekerja migran ilegal ke 3 negara tujuan itu karena marak kasus judi online.


Topan Yagi di Myanmar Menewaskan 226 Orang

1 hari lalu

Foto udara menunjukkan daerah yang terendam banjir di kota perbatasan Mae Sai, setelah Topan Yagi, di provinsi utara Chiang Rai, Thailand, 12 September 2024. REUTERS/Boonwed Saetiow
Topan Yagi di Myanmar Menewaskan 226 Orang

Topan Yagi yang berupa hujan lebat telah mengoyak sejumlah provinsi di wilayah tengah Myanmar.


Kemenlu Ungkap Dua Akar Masalah Penyebab WNI Menjadi Online Scammer di Myanmar

2 hari lalu

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha. ANTARA/Yashinta Difa/aa.
Kemenlu Ungkap Dua Akar Masalah Penyebab WNI Menjadi Online Scammer di Myanmar

Kementerian Luar Negeri mengungkap akar masalah WNI mau bekerja menjadi online scammer di Myanmar.


Sindikat TPPO di Myanmar Minta Tebusan Rp 550 Juta ke Keluarga Korban di Sukabumi

2 hari lalu

Ilustrasi TPPO. Shutterstock
Sindikat TPPO di Myanmar Minta Tebusan Rp 550 Juta ke Keluarga Korban di Sukabumi

Sejumlah warga Kabupaten Sukabumi menjadi korban TPPO dan disekap di Myanmar. Mereka dijanjikan bekerja di bisnis kripto di Thailand.


Topan Yagi Hantam Myanmar, Junta Militer Minta Bantuan Asing Atasi Banjir

3 hari lalu

Foto udara menunjukkan banjir akibat Topan Yagi di provinsi utara Chiang Rai, Thailand, 12 September 2024. Setelah menghantam Vietnam, Topan Yagi bergerak ke Thailand hingga mengirimkan angin kecang, banjir dan tanah longsor. REUTERS/Boonwed Saetiow
Topan Yagi Hantam Myanmar, Junta Militer Minta Bantuan Asing Atasi Banjir

Junta Myanmar meminta bantuan asing untuk mengatasi banjir akibat topan Yagi.


Kemenlu Jekaskan Mekanisme Pemulangan WNI Korban TPPO di Luar Negeri

3 hari lalu

Yohana, sepupu korban WNI dugaan TPPO di Myanmar. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Kemenlu Jekaskan Mekanisme Pemulangan WNI Korban TPPO di Luar Negeri

Kemenlu mengatakan terdapat dua mekanisme pemulangan WNI korban TPPO di luar negeri. Tidak selalu jadi korban TPPO.


Fakta WNI Jadi Korban TPPO di Myanmar: Kerja 15 Jam, Dipukul dan Disetrum

3 hari lalu

Yohana, sepupu korban WNI dugaan TPPO di Myanmar menunjukkan cuplikab percakapan. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Fakta WNI Jadi Korban TPPO di Myanmar: Kerja 15 Jam, Dipukul dan Disetrum

Sejumlah Sukabumi dikonfirmasi menjadi korban TPPO atau perdagangan orang di Myanmar.


Pemerintah Dinilai Lamban Tangani WNI Korban TPPO di Myanmar

3 hari lalu

Keluarga korban dugaan tindak pidana perdagangan orang bersama pengacara dari Lembaga Bantuan Hukum Semarang setelah melapor di Kepolisian Daerah Jawa Tengah pada Selasa, 11 September 2024.Foto: dokumentasi LBH Semarang
Pemerintah Dinilai Lamban Tangani WNI Korban TPPO di Myanmar

Pluhan warga Indonesia yang diduga menjadi korban TPPO saat ini tersandera di Myanmar. Mereka dipekerjakan secara paksa dan mendapat siksaan.


Bebas Visa Sesama ASEAN, Ini Rute yang Kerap Dipakai Mengirim WNI ke Myawaddy Myanmar

4 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Bebas Visa Sesama ASEAN, Ini Rute yang Kerap Dipakai Mengirim WNI ke Myawaddy Myanmar

Sejumlah WNI diduga terjebak menjadi pekerja online scammer di wilayah konflik Myawaddy Myanmar.


Junta Myanmar Mohon Bantuan Asing untuk Atasi Banjir Mematikan

4 hari lalu

Lebih dari 18 ribu orang di Myanmar meninggalkan rumah mereka dan setidaknya satu kampung di rendam banjir hingga membuat warga kocar-kacir. Sumber: elevenmyanmar.com
Junta Myanmar Mohon Bantuan Asing untuk Atasi Banjir Mematikan

Pemimpin junta Myanmar mengajukan permintaan bantuan asing yang jarang terjadi, untuk mengatasi banjir mematikan.