TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Latvia mengutarakan rencana pada bulan depan untuk mengirimkan peringatakan pada hampir 6 ribu warga negara Rusia, yang berisi permintaan agar angkat kaki dari negara itu dalam tempo 90 hari ke depan. Hal ini diungkap oleh parlemen Latvia pada Jumat, 4 Agustus 2023.
“Ada 5 ribu sampai 6 ribu (warga negara Rusia) di sini. Mereka adalah orang-orang yang belum menunjukkan keinginan untuk mengikuti ujian atau berusaha mendapatkan izin tinggal. Mereka diam,” kata Ingmars Lidaka, Kepala Komite Parlemen Latvia seperti disiarkan LRT.
Kantor berita Elta mewartakan Kementerian Dalam Negeri Latvia telah mengkonfirmasi akan ada sejumlah peringatan atau pengumuman yang saat ini sedang dipersiapkan. Pengumuman itu akan disebar pada September 2023 pada sekitar 6 ribu orang.
Sebelumnya pada tahun lalu setelah permusuhan di Ukraina meningkat, Pemerintah Latvia memberlakukan sebuah permintaan kepada warga negara Rusia yang tinggal di negara itu agar mengambil kursus dan ujian bahasa Latvia. Sekitar satu perempat dari 1.8 juta jiwa orang yang tinggal di Latvia adalah warga negara Rusia. Latvia adalah sebuah negara di kawasan Baltik yang melepaskan diri dari Uni Soviet pada 1991.
Pada Agustus 2022, Presiden Latvia Egils Levits berpandangan kalau etnis Rusia di Latvia yang diduga tidak setia pada Latvia, harus dikucilkan dari masyarakat. Alasannya, karena konflik Ukraina. Akan tetapi sebelumnya pada 2021, Latvia pernah membuka sebuah rencana untuk mempromosikan bahasa dan budaya ‘Latvianism’ agar lebih dominan pada 2030.
Pada September 2022, sekitar 100 ribu aktivis melakukan unjuk rasa di Ibu Kota Riga untuk memprotes undang-undang pendidikan yang sedang digodok. Undang-undang itu nantinya akan menghapus pendidikan bahasa Rusia dari sekolah-sekolah karena dianggap sebagai bahasa pembantaian.
Sedangkan pada Januari 2023, otoritas Latvia menahan Marat Kasem, Pemimpin Redaksi Sputnik Lithuania, yang baru saja pulang membesuk neneknya yang sedang sekarat. Kasem berkewarga-negaraan Latvia, namun dia dideportasi ke Rusia pada 2019 karena sangkut-pautnya dengan Sputnik
Sumber: RT.com
Pilihan Editor: Tiga Orang Tewas, Rumah Dibakar dalam Kekerasan Terbaru di Manipur
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.