TEMPO.CO, Jakarta - Kontingen Amerika Serikat memutuskan mundur dari Jambore Pramuka Dunia ke-25 di Korea Selatan pada Minggu 6 Agustus 2023. Keputusan ini diambil setelah gelombang panas yang memicu cuaca dan panas yang ekstrim menghantam tuan rumah. AS menjadi negara kedua yang mundur setelah Inggris Raya.
Kontingen AS akan mengikuti program jambore pada Sabtu 5 Agustus 2023, sebelum pindah ke Garnisun Humphreys Angkatan Darat AS di dekat lokasi jambore pada hari berikutnya, menurut email yang diperoleh Reuters.
"Kontingen AS untuk Jambore Pramuka Dunia telah membuat keputusan sulit, kami akan meninggalkan lokasi Jambore Pramuka Dunia ke-25 lebih awal karena cuaca ekstrem yang sedang berlangsung dan menimbulkan masalah di lokasi jambore," kata email yang dikirimkan kepada orang tua anggota kontingen AS.
Suhu mencapai 34 derajat Celcius di Saemangeum, dekat kota Buan di pantai barat Korea Selatan, tempat 39.000 peserta, sebagian besar pramuka berusia 14 hingga 18 tahun, sedang berkemah.
Seorang peserta menerima perawatan medis di Rumah Sakit Jambore selama Jambore Pramuka Dunia ke-25 di Buan, Korea Selatan, 4 Agustus 2023. REUTERS/Kim Hong-Ji
Penarikan oleh Amerika Serikat datang sebagai pukulan lebih lanjut bagi penyelenggara dan pemerintah Korea Selatan, yang pada Jumat mengatakan akan mengirim lebih banyak truk air, ruang ber-AC, dan petugas medis untuk menyelamatkan acara tersebut.
Pramuka dari Inggris, kelompok terbesar di jambore, mengatakan pada Jumat bahwa mereka pindah ke hotel di Seoul selama sisa masa tinggal mereka, untuk mengurangi tekanan di lokasi.
Organisasi Gerakan Kepanduan Dunia juga mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Jumat bahwa mereka telah meminta Asosiasi Kepanduan Korea untuk mempertimbangkan "pilihan alternatif untuk mengakhiri acara lebih awal dari yang dijadwalkan dan mendukung para peserta sampai mereka berangkat ke negara asal mereka".
Presiden Yoon Suk-yeol mengadakan rapat kabinet untuk menyetujui pengeluaran 6 miliar won atau sekirat Rp69,7 miliar untuk mendukung jambore. Perdana Menteri Han Duck-soo mengatakan pemerintah akan "menggunakan semua sumber dayanya untuk memastikan jambore dapat berakhir dengan aman".
Diterpa panas yang ekstrim, ratusan peserta acara tersebut jatuh sakit dan dirawat karena penyakit yang berhubungan dengan panas, yang memicu keluhan dari para orang tua atas keselamatan anak-anak mereka.
Lebih dari 150 negara ikut serta dalam pertemuan tersebut pada Jumat, menurut pejabat. Jambore dijadwalkan berlangsung hingga 12 Agustus.
Pilihan Editor: Ancaman Gelombang Panas, Korea Selatan Tingkatkan Fasilitas untuk Jambore Pramuka
REUTERS