Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Khawatir Hadapi China, AS Cari Bahan Bakar Rudal untuk Jangkau Pasifik

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh-Burke Angkatan Laut AS, USS Curtis Wilbur meluncurkan rudal harpun permukaan-ke-permukaan selama latihan Pacific Vanguard antara Australia, Jepang, Republik Korea, dan Angkatan Laut A.S. di Laut Filipina 26 Mei 2019. Angkatan Laut A.S. /Spesialis Komunikasi Massa Kelas 1 Toni Burton/Handout/File Foto
Kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh-Burke Angkatan Laut AS, USS Curtis Wilbur meluncurkan rudal harpun permukaan-ke-permukaan selama latihan Pacific Vanguard antara Australia, Jepang, Republik Korea, dan Angkatan Laut A.S. di Laut Filipina 26 Mei 2019. Angkatan Laut A.S. /Spesialis Komunikasi Massa Kelas 1 Toni Burton/Handout/File Foto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat sedang berupaya meningkatkan jangkauan rudal dan roket untuk sasaran di Pasifik, sehingga pasukan AS dapat beroperasi lebih jauh dari China.

Pentagon dan Kongres sedang mempertimbangkan pembaruan bahan bakar rudal yang dapat menambah jangkauan sampai 20% dengan menggunakan propelan yang lebih kuat dan hulu ledak lebih ringan, kata dua pembantu kongres dan dua pejabat AS yang berbicara kepada Reuters dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk berbicara di depan umum.

Pekan lalu, Senat mengungkapkan alokasi $13 juta atau Rp197 miliar untuk merencanakan, memperluas, dan memproduksi senyawa kimia yang dapat digunakan mendorong rudal, atau mengganti bahan hulu ledak, yang dikenal sebagai "energetika".

Meskipun sebagian kecil dari anggaran pertahanan $886 miliar berhasil melewati Kongres, pendanaan tersebut memulai proses yang pada akhirnya dapat menghasilkan miliaran dolar pengeluaran baru untuk amunisi.

Senat yang dikendalikan Demokrat dan Dewan Perwakilan Rakyat yang dikuasai Republik masih perlu menegosiasikan tingkat pendanaan akhir untuk konsep tersebut, tetapi ada kesepakatan umum tentang upaya bipartisan untuk menghalangi China.

"Jarak di Indo-Pasifik dan besarnya Angkatan Laut (China) berarti AS membutuhkan lebih banyak rudal pembunuh kapal yang dapat mencapai target jauh," kata Anggota DPR Mike Gallagher kepada Reuters. China memandang AS di Pasifik sebagai ancaman, sehingga meningkatkan kehadiran militernya sebagai tanggapan.

“Sayangnya, Pentagon telah berpuas diri menggunakan energetik era 1940-an dan mengabaikan energetika canggih seperti CL-20 yang diperlukan untuk meningkatkan jangkauan dan daya mematikan pasukan kita."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menunggu persetujuan akhir di Kongres, RUU itu akan menggerakkan program Pentagon untuk mencoba menambahkan lebih banyak jangkauan ke senjata yang ada menggunakan bahan kimia seperti China Lake Compound #20, juga dikenal sebagai CL-20.

Dikembangkan oleh laboratorium pemerintah di California pada 1980-an, CL-20 adalah salah satu senyawa kimia paling banyak dibahas, kata seorang pejabat pertahanan senior. Kongres tertarik pada studi, seperti yang diterbitkan pada tahun 2021, yang mengatakan bahwa memperkuat roket dengan CL-20 - bersama dengan perubahan lainnya - dapat memperluas jangkauannya sekitar 20%.

Sebuah makalah oleh Pusat Teknologi Energetika mengatakan bahan energi baru memberikan bom seberat 180 kg "sama mematikannya dengan bom seberat 450 kg saat ini," menambahkan China membuat "CL-20 pada skala industri dan membuatnya menjadi sistem senjata."

REUTERS

Pilihan Editor NU Harap Forum Lintas Budaya dan Agama ASEAN Punya Peran Politik

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Konflik Rusia-Ukraina Masih Panas, NATO akan Mulai Latihan Senjata Nuklir Tahunan Pekan Depan

4 jam lalu

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte dan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg. REUTERS/Yves Herman
Konflik Rusia-Ukraina Masih Panas, NATO akan Mulai Latihan Senjata Nuklir Tahunan Pekan Depan

Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte menekankan pentingnya kesiapan dalam lanskap global yang semakin bergejolak selama kunjungannya ke London


Putin Resmi Tarik Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat, Siapa Penggantinya?

14 jam lalu

Anatoly Antonov. Lev Radin/Sipa USA
Putin Resmi Tarik Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat, Siapa Penggantinya?

Anatoly Antonov menjadi Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat sejak 2017


Florida Gelap Gulita Dihantam Badai Milton, Rumah-rumah Hancur

20 jam lalu

Sejumlah kendaraan yang terdampak banjir akibat Badai Helene di perumahan warga, Old Fort, Carolina Utara, Amerika Serikat, 4 Oktober 2024. Badai Helene yang melanda Florida terutama Carolina Utara memakan jumlah korban tewas lebih dari 200 orang.  REUTERS/Eduardo Munoz
Florida Gelap Gulita Dihantam Badai Milton, Rumah-rumah Hancur

Badai Milton yang menghantam Florida membuat rumah-rumah hancur dan banjir besar.


Donald Trump Tolak Debat Capres AS Kedua dengan Kamala Harris

20 jam lalu

Layar menampilkan debat presiden yang diselenggarakan oleh ABC antara calon presiden dari Partai Republik, mantan Presiden AS Donald Trump dan calon presiden dari Partai Demokrat, Wakil Presiden AS Kamala Harris di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat, 10 September 2024. REUTERS/Evelyn Hockstein
Donald Trump Tolak Debat Capres AS Kedua dengan Kamala Harris

Donald Trump mengesampingkan debat calon presiden Amerika Serikat kedua dengan rivalnya, Kamala Harris


Biden Telepon Netanyahu, Janjikan Dukungan Kuat Melawan Iran

22 jam lalu

Biden Telepon Netanyahu, Janjikan Dukungan Kuat Melawan Iran

Gedung Putih mengatakan Biden-Netanyahu membahas konfrontasi dengan Iran dalam percakapan 30 menit yang melibatkan Wapres AS Kamala Harris.


Pilpres AS Bulan Depan, Kamala Harris Ungguli Donald Trump di Jajak Pendapat

1 hari lalu

Kamala Harris dan Donald Trump. FOTO/Erin Schaff/Pool via REUTERS dan REUTERS/Mike Segar
Pilpres AS Bulan Depan, Kamala Harris Ungguli Donald Trump di Jajak Pendapat

Survei pilpres AS, Kamala Harris unggul dari Donald Trump dalam jajak pendapat terbaru.


Donald Trump Mengaku Pernah ke Gaza, Tapi Tak Ada Bukti

1 hari lalu

Kandidat Presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump mengenakan perban telinga saat menghadiri Konvensi Nasional Partai Republik (RNC), di Fiserv Forum di Milwaukee, Wisconsin, AS, 18 Juli 2024. Donald Trump mengenakan perban telinga setelah terkena tembakan saat berkampanye pada 13 Juli 2024 lalu. REUTERS/Andrew Kelly
Donald Trump Mengaku Pernah ke Gaza, Tapi Tak Ada Bukti

Donald Trump mengatakan Gaza adalah tempat terindah di Timur Tengah. Tapi tak ada bukti bahwa ia pernah ke sana.


Kamala Harris Sebut Iran Musuh Terbesar AS

1 hari lalu

(kiri) Kamala Harris saat mengikuti debat calon presiden AS pada 10 September 2024. (kanan) sepasang anting Tiffany. Foto: REUTERS; Tiffany Pearl
Kamala Harris Sebut Iran Musuh Terbesar AS

Calon presiden AS Kamala Harris mengatakan bahwa Iran adalah musuh terbesar AS. Amerika Serikat akan terus membela Israel.


Menhan Israel Batal Kunjungi Pentagon, Gara-gara Biden Belum Telepon Netanyahu?

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memberi isyarat saat berjalan bersama Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, di penyeberangan perbatasan Kerem Shalom, Israel, 1 Mei 2024. REUTERS/Evelyn Hockstein/Pool
Menhan Israel Batal Kunjungi Pentagon, Gara-gara Biden Belum Telepon Netanyahu?

Media Israel mengatakan PM Benjamin Netanyahu melarang Menhan Yoav Gallant terbang ke AS sampai Presiden Joe Biden meneleponnya


Warga Afghanistan Didakwa Rencanakan Teror Saat Hari Pilpres AS

2 hari lalu

Bendera Amerika Serikat berkibar di Gedung Capitol Hill AS, ketika Wali kota Muriel Bowser menyatakan Keadaan Darurat karena penyakit virus Corona (COVID-19), di Capitol Hill di Washington, AS, 18 Maret 2020. [REUTERS / Tom Brenner]
Warga Afghanistan Didakwa Rencanakan Teror Saat Hari Pilpres AS

Warga negara Afghanistan bernama Nasir Ahmad Tawhedi (27) didakwa oleh pengadilan federal Amerika Serikat atas dugaan rencana teror pada pilres AS