TEMPO.CO, Jakarta - Arab Saudi, Kamis, 20 Juli 2023, mengumumkan mereka akan memanggil kuasa usaha Swedia di negara itu untuk mengutuk pembakaran dan penodaan Al Quran, menyerukan Stockholm untuk mengambil tindakan terhadap mereka yang bertanggung jawab.
Kementerian luar negeri Saudi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Kerajaan “mengutuk keras dan mencela tindakan otoritas Swedia yang sedang berlangsung dan tidak bertanggung jawab dengan memberikan izin resmi kepada beberapa ekstremis untuk membakar dan menodai salinan Al Quran.”
Arab Saudi, kata kementerian itu, menganggap ini sebagai “tindakan yang secara sistematis memprovokasi perasaan jutaan Muslim di seluruh dunia.”
Nota protes Saudi akan meminta otoritas Swedia “untuk segera mengambil tindakan yang diperlukan untuk menghentikan tindakan tercela ini, yang melanggar semua ajaran agama, hukum dan norma internasional.”
Kerajaan menegaskan kembali bahwa itu menentang semua tindakan yang mendorong kebencian agama, catat kementerian luar negeri.
Pengunjuk rasa anti-Islam, salah satunya adalah seorang imigran Irak ke Swedia yang membakar Al Quran di luar masjid Stockholm pada Juni, mengajukan permohonan dan mendapat izin dari polisi Swedia untuk membakar Al Quran di luar Kedutaan Besar Irak, Kamis.
Dalam peristiwa tersebut, para pengunjuk rasa menendang dan menghancurkan sebagian buku yang mereka sebut sebagai Al Qur'an namun meninggalkan area tersebut setelah satu jam tanpa membakarnya.
Pembakaran Al Quran di depan umum Juni lalu menuai kritik dari banyak orang, termasuk negara-negara Muslim besar yang mendorong Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengadopsi resolusi yang mencela kebencian agama minggu lalu.
Resolusi “Melawan kebencian agama yang merupakan hasutan untuk diskriminasi, permusuhan atau kekerasan,” diperjuangkan oleh Kerajaan setelah diadopsi.