TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen menyebut keputusan Rusia untuk menangguhkan kesepakatan ekspor biji-bijian Ukraina dari Laut Hitam sebagai langkah yang dilatarbelakangi kepentingan pribadi.
"Saya mengutuk keras langkah sinis Rusia untuk menghentikan Inisiatif Biji-Bijian Laut Hitam, terlepas dari upaya PBB dan Turki," cuit von der Leyen melalui Twitter.
Dia kemudian berjanji UE akan berupaya memastikan keamanan pangan bagi negara-negara miskin. "Jalur Solidaritas UE akan terus menghadirkan produk pangan pertanian dari Ukraina ke pasar global," kata von der Leyen.
Rusia mengatakan telah menghentikan partisipasinya dalam kesepakatan yang memfasilitasi pengiriman biji-bijian Ukraina dari pelabuhan-pelabuhan di Laut Hitam.
Keputusan itu diumumkan hanya beberapa jam setelah Rusia menuding Ukraina telah menyerang Jembatan Krimea.
Harga biji-bijian dan minyak dari biji-bijian telah naik sebagai tanggapan atas berita bahwa Rusia akan menangguhkan partisipasinya dalam kesepakatan tersebut.
Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Josep Borrell mengatakan keputusan Rusia yang menggunakan pangan sebagai senjata dalam konflik dengan Ukraina, tidak dapat dibenarkan.
"Ini adalah sesuatu yang sangat serius yang akan menimbulkan banyak masalah bagi banyak orang di seluruh dunia," kata Borrell kepada wartawan sebelum menghadiri pertemuan puncak dengan negara-negara Amerika Selatan dan Amerika Tengah.
"Saya harus menyalahkan Rusia atas keputusan ini. Ini sama sekali tidak dapat dibenarkan, menggunakan rasa lapar rakyat sebagai senjata," ujar dia, menambahkan.
Ukraina adalah produsen utama biji-bijian dan minyak sayur dan gangguan ekspor akibat perang Rusia di Ukraina mendorong harga pangan global mencapai rekor tertinggi.
Kesepakatan Biji-Bijian Laut Hitam, yang disepakati pada Juli 2022 atau sekitar lima bulan setelah perang dimulai, membantu menurunkan harga dan meredakan krisis pangan global.
"Bagi kami situasi ini sangat mengkhawatirkan, apa yang telah kami lihat dengan persediaan Ukraina--terlepas dari fakta bahwa negara itu berada di bawah serangan bom setiap hari--adalah kemungkinan biji-bijian Ukraina terus memberi makan dunia," kata Presiden Parlemen Eropa Roberta Metsola.
"Kekhawatiran kami akan pada efek limpahan dampak dari keputusan seperti itu, yang sangat disesalkan, sangat mengkhawatirkan, dan kami berharap kami terus menemukan resolusi karena negara-negara bergantung pada biji-bijian Ukraina," kata Metsola, menambahkan.
Pilihan Editor: Kesepakatan Laut Hitam Terhenti, Sekjen PBB: Ekspor Pupuk Rusia Juga Dihentikan
REUTERS