TEMPO.CO, Jakarta -Direksi perusahaan manufaktur asal Amerika Serikat, Tesla, akan mengembalikan US$ 735 juta atau sekitar Rp 11 triliun kepada perusahaan untuk membereskan sengketa kompensasi berlebih untuk diri mereka sendiri.
Para direktur, termasuk salah satu pendiri Oracle Larry Ellison, setuju untuk mengembalikan nilai setara 3,1 juta opsi saham Tesla, menurut pengajuan pengadilan Delaware pada Senin, 17 Juli 2023.
Sebagai bagian dari penyelesaian, direksi juga setuju untuk tidak menerima kompensasi apa pun pada 2021, 2022, dan 2023. Sementara dewan akan mengubah cara penentuan kompensasi.
Penyelesaian itu bagaimanapun tidak memengaruhi paket kompensasi Elon Musk senilai US$56 miliar, yang ditentang oleh pemegang saham dalam gugatan terpisah yang diadili tahun lalu.
Pemberesan sengketa ini menyelesaikan gugatan pada 2020 oleh dana pensiun yang memegang saham Tesla, dan menantang opsi saham yang diberikan kepada direktur Tesla mulai Juni 2017.
Dalam kasus Musk, putusan diharapkan dapat dilakukan segera.
Tesla belum memberikan pernyataan soal berita ini. Para direktur bertindak dengan itikad baik dan demi kepentingan terbaik pemegang saham Tesla. Namun menurut dokumen pengadilan mereka setuju untuk menyelesaikan untuk menghilangkan risiko litigasi terhadap diri mereka sendiri dan perusahaan.
Para direktur tersebut dituduh memberikan kompensasi yang tidak adil dan berlebihan dalam bentuk sekitar 11 juta opsi saham dari 2017 hingga 2020. Ini diduga melebihi norma dewan perusahaan.
Kasus tersebut dibawa oleh Sistem Pensiun Polisi dan Pemadam Kebakaran Kota Detroit pada 2020 dan penyelesaian dibayarkan ke Tesla untuk menguntungkan perusahaan, jenis kasus yang dikenal sebagai gugatan turunan.
Penyelesaian tersebut adalah salah satu yang terbesar untuk kasus turunan di Pengadilan Kanselir, tempat utama untuk litigasi pemegang saham.
Tesla dan Musk memiliki reputasi untuk melawan tuntutan hukum. Musk telah menang di persidangan dalam gugatan pencemaran nama baik, kasus yang menuduhnya melakukan pelanggaran hukum sekuritas dan gugatan pemegang saham yang menuduhnya memaksa Tesla untuk membeli SolarCity.
Tesla membela gugatan tersebut dengan menyatakan bahwa perusahaan mengalami pertumbuhan yang hampir belum pernah terjadi sebelumnya, membuat harga saham perusahaan naik 10 kali lipat. Seiring dengan kenaikan nilai saham itu, opsi saham yang diberikan kepada para direktur dan kepada Musk nilainya meningkat tajam.
Tesla berpendapat itu menggunakan opsi saham untuk memastikan insentif direktur selaras dengan tujuan investor.
Pilihan Editor: Anwar Ibrahim: Investasi Tesla Ciptakan Puluhan Ribu Kesempatan Kerja di Malaysia
REUTERS