TEMPO.CO, Jakarta - Pangeran Harry menuntut ganti rugi sekitar 440.000 pound atau sekitar Rp8,3 miliar dari Surat Kabar Mirror Group (MGN) Inggris. Hal ini terungkap dari dokumen pengadilan yang dirilis pada Jumat, 30 Juni 2023, saat sidang gugatan peretasan telepon kerajaan berakhir.
Pangeran dan sekitar 100 orang lainnya menggugat MGN – penerbit Daily Mirror, Sunday Mirror dan Sunday People, di Pengadilan Tinggi London atas tuduhan peretasan telepon dan pengumpulan informasi yang melanggar hukum antara 1991 dan 2011.
Mereka mengklaim editor dan eksekutif senior di MGN mengetahui dan menyetujui kesalahan tersebut. MGN, yang dimiliki oleh Reach (RCH.L), melawan gugatan tersebut dan mengatakan tidak ada bukti atas tuduhan tersebut.
Harry mengklaim menjadi sasaran MGN selama 15 tahun sejak 1996. Menurutnya lebih dari 140 cerita yang muncul di korannya adalah hasil dari pengumpulan informasi yang melanggar hukum. Persidangan – yang berakhir pada Jumat – hanya mempertimbangkan 33 artikel.
Sang pangeran menuntut ganti rugi hingga 320.000 pound sehubungan dengan 33 artikel jika pengadilan memutuskan mendukung Harry atas semuanya, menurut dokumen pengadilan yang dipublikasikan pada Jumat.
Sebuah dokumen lebih lanjut yang dirilis pada Jumat oleh pengacara penggugat menyatakan putra bungsu Raja Charles itu menuntut 120.000 pound lagi untuk 61 episode dugaan pengumpulan informasi yang melanggar hukum.
Menurutnya itu telah dilakukan terhadap Harry dan lainnya termasuk ibunya, mendiang Putri Diana.
Pengadilan juga dapat mempertimbangkan apakah Harry berhak atas apa yang dikenal sebagai ganti rugi yang diperparah. Itu dipercaya dapat diberikan untuk memberikan kompensasi kepada penggugat atas tekanan tambahan yang disebabkan oleh tindakan terdakwa.
MGN berpendapat bahwa tidak satu pun dari 33 artikel tersebut berasal dari pengumpulan informasi yang melanggar hukum. Disebut tidak ada bukti telepon Harry diretas dan beberapa informasi pribadi tentang Harry berasal dari, atau dengan persetujuan, pembantu senior Istana Buckingham.
Penerbit berpendapat Harry seharusnya menerima tidak lebih dari 37.000 pound, bahkan jika dia menang di semua 33 artikel, menurut dokumen yang dirilis pada Jumat.
Pada awal persidangan di Mei, MGN mengakui bahwa pada suatu kesempatan seorang penyelidik swasta telah terlibat untuk mengumpulkan bukti secara tidak sah tentang Harry pada 2004. Meskipun artikel yang diterbitkan tidak menjadi bagian dari persidangan.
MGN mengatakan Harry harus menerima ganti rugi maksimum 500 pound untuk satu insiden itu, yang menurut pengacara Harry membenarkan penghargaan sebesar 2.500 pound.
Perusahaan itu berpendapat Harry bukan korban pengumpulan informasi yang melanggar hukum.
Harry, Duke of Sussex, menjadi bangsawan senior pertama yang memberikan kesaksian di pengadilan selama 130 tahun, ketika dia muncul bulan ini untuk interogasi selama satu setengah hari di kotak saksi.
Pewaris takhta urutan kelima itu meyakini peretasan telepon terjadi dalam skala industri di MGN.
Pengacara MGN Andrew Green berpendapat dalam pengajuan pengadilan bahwa "kebencian Harry yang tidak diragukan lagi tentang perlakuannya oleh media Inggris dan internasional" telah memotivasi tindakan hukumnya, yang katanya adalah bagian dari "kampanye untuk 'mereformasi' pers Inggris".
Persidangan berakhir pada Jumat dan hakim, Timothy Fancourt, mengatakan keputusannya "akan memakan waktu lama".
Pilihan Editor: Teleponnya Diretas Tabloid Inggris, Pangeran Harry Hanya Akan Terima Rp 9,5 Juta
REUTERS