TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia telah membentuk kelompok khusus untuk mengumpulkan dan menyembunyikan mayat korban tewas jebolnya bendungan Kakhovka pada bulan ini di Ukraina selatan.
"Penjahat Rusia telah membentuk kelompok khusus di sana untuk memindahkan dan tentu saja, menyembunyikan tubuh para korban," kata Zelensky dalam pidato rutinnya yang ditayangkan melalui video pada Kamis malam, 22 Juni 2023.
Zelensky menggambarkan situasi di bagian wilayah yang diduduki Rusia sebagai "bencana secara halus". Ukraina dan Rusia saling menuduh berada di balik pelanggaran tersebut.
Penghancuran bendungan membuat air yang tinggi mengalir melalui bagian selatan Ukraina di hilir bendungan, khususnya wilayah Kherson. Daerah itu sebagian diduduki oleh pasukan Rusia.
Banyak orang terpaksa naik ke atap untuk menunggu penyelamatan. Ukraina menuduh pasukan pendudukan Rusia tidak bertindak dalam membantu mereka yang terkena dampak. Warga kekurangan sanitasi dan air minum.
Sejumlah pejabat Ukraina menyebutkan jumlah korban tewas secara resmi sebanyak 21 orang, termasuk lima orang tewas akibat apa yang mereka gambarkan sebagai penembakan Rusia selama operasi evakuasi. Sedangkan pejabat Rusia mengklaim jumlah korban tewas sebanyak 46 orang.
Militer Ukraina mengatakan pada Kamis, 22 Juni 2023, situasi epidemiologis di daerah yang terkena dampak telah memburuk secara tajam, terutama terkait dengan penyebaran hepatitis A. Menteri Lingkungan Hidup Ukraina Ruslan Strilets memperkirakan lebih dari US$1,5 miliar kerugian sejauh ini dari kerusakan yang disebabkan oleh bencana tersebut.
REUTERS
Pilihan Editor:Ivanka Trump Pakai Gaun Sama dengan Kate Middleton untuk Upacara Bat Mitzvah Putrinya
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.