TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen mendesak Bank Dunia menambahkan klausul bencana untuk perjanjian utang dengan negara-negara miskin. Hal itu disampaikannya menjelang pertemuan puncak di Paris yang akan membahas bagaimana meningkatkan pembiayaan krisis untuk negara-negara berpenghasilan rendah.
Klausul semacam itu bisa menjadi bagian dari reformasi Bank Dunia yang lebih luas untuk membebaskan lebih banyak dana, kata Janet Yellen kepada wartawan di ibu kota Prancis, Kamis, 22 Juni 2023.
"Kami juga ingin melihat Bank Dunia menawarkan kepada peminjam opsi untuk menambahkan klausul utang tahan iklim ke dalam perjanjian pinjaman mereka. Klausul ini akan membantu mengurangi tekanan pada negara-negara jika terjadi bencana alam," katanya.
Yellen, yang negaranya merupakan pemegang saham terbesar Bank Dunia, menambahkan bank pembangunan multilateral harus direformasi menjadi lebih efisien sebelum pemegang saham menyuntikkan lebih banyak uang ke dalamnya.
"Bahkan dengan modal yang dimiliki Bank Dunia dan MDB, jelas ada potensi untuk meningkatkan kapasitas pembiayaan," katanya, dan menyatrakan, tambahan modal 200 miliar dolar dapat dibuka selama satu dekade.
"Kami tentu tidak mengesampingkan peningkatan modal pada tahap selanjutnya. Tapi saya pikir bank-bank ini perlu berfungsi lebih baik secara individu dan sebagai sistem terlebih dahulu, memperluas misi mereka untuk mengatasi tantangan global, memanfaatkan modal yang mereka miliki dengan lebih baik."
REUTERS
Pilihan Editor Spesifikasi Kapal Selam Titan yang Hilang di Samudra Atlantik