TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia sedang bersiap-siap untuk peningkatan penyebaran penyakit virus seperti demam berdarah, Zika dan chikungunya terkait dengan fenomena cuaca El Nino, kata direktur jenderal badan itu Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu, 21 Juni 2023.
El Nino, pemanasan suhu permukaan air di Samudera Pasifik bagian timur dan tengah, resmi kembali terjadi setelah tiga tahun pola iklim La Nina. Fenomena ini kemungkinan akan menghasilkan cuaca ekstrem akhir tahun ini, dari siklon tropis yang berputar menuju pulau-pulau Pasifik yang rentan hingga hujan lebat di Amerika Selatan hingga kekeringan di Australia dan di beberapa bagian Asia.
Baca juga:
“WHO sedang mempersiapkan kemungkinan yang sangat tinggi bahwa tahun 2023 dan 2024 akan ditandai oleh peristiwa El Nino, yang dapat meningkatkan penularan demam berdarah dan yang disebut arbovirus lainnya, seperti Zika dan chikungunya,” kata Ghebreyesus.
Kepala WHO juga memperingatkan bahwa perubahan iklim memicu perkembangbiakan nyamuk, dan kejadian demam berdarah telah meningkat tajam dalam beberapa dekade terakhir, terutama di Amerika.
Peru telah mengumumkan keadaan darurat di sebagian besar wilayah tahun ini dan menteri kesehatannya Rosa Gutierrez pekan lalu mengundurkan diri di tengah lonjakan kasus demam berdarah. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti, dengan gejala demam, nyeri mata, kepala, otot dan persendian, mual, muntah, dan kelelahan.
Baca juga:
REUTERS
Pilihan Editor: Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko Terancam Lengser