TEMPO.CO, Jakarta - Warga Tunisia yang berharap untuk membeli domba untuk disembelih untuk perayaan Idul Adha minggu depan menghadapi harga yang jauh lebih tinggi karena kekeringan. Kondisi ini menambah kecemasan publik pada krisis ekonomi yang tampaknya akan memburuk.
Kawanan kecil domba adalah pemandangan umum di kota-kota Tunisia menjelang hari raya tahunan, makan di pinggir jalan raya dan di tanah kosong saat para petani membawa hewan mereka dari pedesaan untuk dijual.
Tapi omelan yang bergema di lingkungan kota saat keluarga menggemukkan hewan di atap rumah atau di taman mungkin lebih jarang terdengar tahun ini karena harga telah naik sekitar seperempat pada saat banyak orang Tunisia sudah kesulitan.
"Situasi ekonomi sangat buruk. Semuanya naik dua kali lipat dan gaji saya tidak bisa bertahan selama sebulan," kata Ridha Bouzid, yang membelikan keluarganya seekor domba untuk Idul Adha begitu penting sehingga dia mempertimbangkan untuk mengambil pinjaman ke orang yang mampu.
Namun, saat dia membandingkan permintaan harga seekor domba 900 dinar (sekitar Rp 4,3 juta) dengan 750 dinar (Rp 3,6 juta) yang dia bayarkan untuk hewan berukuran sama tahun lalu, dia khawatir tentang dampaknya terhadap keuangannya.
"Gaji saya hanya 950 dinar sebulan. Apa yang tersisa darinya?" dia berkata.
Di dekatnya di pasar Borj El Amri, Khaled Frekhi sedang memeriksa domba dengan putrinya yang masih kecil diangkat di bahunya dan telah memutuskan untuk melupakan pembelian tahun ini. "Kami tidak mampu membayar harga ini," katanya.