TEMPO.CO, Jakarta - Empat belas perusahaan Indonesia ikut pameran bisnis Africa’s Big 7 di Gallagher Convention Center, Johannesburg, Afrika Selatan, pada 18-20 Juni 2023.
Perusahaan tersebut adalah PT Rex Canning produsen olahan laut dalam kaleng, PT Mayora Indah, PT Kapal Api Global, PT Sarimurni Abadi (Momogi), dan PT ABC President, produsen mie instan.
Selain itu ada PT Orang Tua Group, PT Monde Mahkota Biscuits, PT Manohara Asri, PT Indofood Sukses Makmur, Kalbe International, PT Kaldu Sari Nabati, PT Pulau Sambu (Kara), serta PT Kapiten Nusantara yang tidak hadir secara langsung tetapi menampilkan contoh produk mereka di Paviliun Indonesia.
Africa’s Big 7 adalah ajang pameran bisnis tahunan yang diikuti 3.500 pelaku bisnis, mulai dari makanan dan minuman, katering, ritel, perhotelan, olahraga, serta tekstil dari 37 negara.
Kepala Pusat Promosi Perdagangan Indonesia (ITPC) Johannesburg, Tonny Hendriawan, mengatakan, kinerja perdagangan Indonesia dengan Afrika Selatan pada periode 2020-2022 menunjukkan tren positif, walaupun pada periode Januari-April 2023 angkanya masih cenderung stagnan.
Total perdagangan antara kedua negara meningkat 60,6 persen dari 1,3 miliar dolar AS (sekitar Rp19,5 triliun) pada 2020 menjadi 3,25 miliar dolar AS (sekitar Rp48,8 triliun) pada 2022, yang didukung dengan peningkatan nilai ekspor sebesar 38,07 persen.
Sementara kinerja ekspor Indonesia ke Afrika Selatan pada periode Januari-April 2023 masih relatif lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada 2022 dari 330 juta dolar AS (hampir Rp5 triliun) menjadi 294 juta dolar AS (sekitar Rp4,4 triliun).
Namun, secara umum neraca perdagangan Indonesia-Afrika Selatan pada periode Januari-April 2023 nilainya telah mencapai 554 juta dolar AS (sekitar Rp8,3 triliun).
Tonny menjelaskan bahwa ekspor produk makanan olahan Indonesia ke Afrika Selatan dalam dua tahun terakhir masih harus terus dioptimalkan karena nilainya masih di bawah potensi pasar.
Pada 2021, nilai ekspor produk makanan olahan Indonesia ke Afrika Selatan mencapai 429 ribu dolar AS (sekitar Rp6,4 miliar), sementara pada 2022 mencapai 320 ribu dolar AS (sekitar Rp4,8 miliar).
Untuk produk minuman tercatat kenaikan ekspor sebesar 37 persen dari 22,9 ribu dolar AS (sekitar Rp343,6 juta) pada 2021 menjadi 31,5 ribu dolar AS (sekitar Rp472,7 juta) pada 2022.
Melihat tren dalam dua tahun terakhir dalam hal ekspor makanan olahan dan minuman ke Afrika Selatan, Tonny berharap beragam produk Indonesia yang hadir di pameran Africa’s Big 7 kali ini dapat meningkatkan pangsa pasar produk dan menjadi peluang bisnis guna perluasan pasar di Afrika Selatan dan negara-negara di sekitarnya.
Pilihan Editor Intel Buka Pabrik Baru di Israel