TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 11 orang tewas di negara bagian selatan Brasil Rio Grande do Sul setelah topan ekstra-tropis melanda wilayah itu pada Jumat, 16 Juni 2023, menurut otoritas negara bagian.
Badai menyebabkan hujan deras dan pencarian helikopter sedang dilakukan di lingkungan banjir untuk menemukan 20 lainnya yang hilang, kata pemerintah Rio Grande do Sul dalam siaran pers.
Salah satu yang terparah di jalur topan adalah kota Caraa, dengan populasi lebih dari 8.000 orang.
"Situasi di Caraa sangat mengkhawatirkan kami. Sangat penting bahwa kami dapat, secara terorganisir, dengan cepat memetakan daerah-daerah utama yang terkena dampak dan mengidentifikasi orang-orang yang membutuhkan dukungan," kata Gubernur Rio Grande do Sul, Eduardo Leite, yang mengunjungi daerah tersebut. .
Pada Jumat malam, hujan di Maquine, sebuah kotamadya di pantai timur, mencapai sekitar 200 cm, kata pihak berwenang.
Banyak penduduk di daerah yang terkena dampak berlindung di fasilitas olahraga. Pihak berwenang telah mengeluarkan peringatan untuk risiko tanah longsor di beberapa daerah.
Leite mengatakan pihak berwenang telah melakukan 2.400 penyelamatan dalam dua hari terakhir.
"Tujuan utama kami pada saat pertama ini adalah untuk melindungi dan menyelamatkan nyawa manusia. Kami menyelamatkan orang-orang yang terlantar, menemukan orang hilang dan memberikan semua dukungan kepada keluarga," katanya.
Banjir mematikan di Brasil biasa terjadi dan telah menyebabkan kehancuran selama beberapa dekade.
REUTERS
Pilihan Editor Pemimpin Afrika Usulkan Perdamaian Rusia Ukraina, Ini Reaksi Putin