TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan NATO agar tak lebih jauh masuk ke dalam perang Ukraina. Ia mengatakan ini adalah bahaya serius jika anggota aliansi terus memasok persenjataan militer ke Kyiv.
“NATO, tentu saja, ditarik ke dalam perang di Ukraina, apa yang dibicarakan di sini,” kata Putin di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg pada Jumat, 16 Juni 2023.
“Barat sedang memasok persenjataan militer berat ke Ukraina, mereka sekarang mempertimbangkan untuk memberikan jet kepada Ukraina,” kata Putin.
Komentar Putin itu mengacu pada jet tempur F-16 yang akan dipasok ke Ukraina oleh beberapa anggota aliansi NATO. NATO, atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara, dibentuk setelah Perang Dunia II untuk mempertahankan negara-negara Barat dari Uni Soviet. Aliansi tersebut berisi klausul pertahanan timbal balik di mana serangan terhadap salah satu anggota dianggap sebagai serangan terhadap semua anggota.
Meskipun Ukraina bukan anggota NATO, beberapa anggotanya telah memasok Kyiv dengan tank, kendaraan lapis baja, dan persenjataan lainnya yang memicu ancaman pembalasan dari Rusia. Tank Leopard 2 Jerman, tank Challenger 2 Inggris dan kendaraan Bradley dan Stryker Amerika termasuk di antara peralatan Barat yang telah dikirim ke Ukraina.
Pada akhir April, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa sekutu dan mitra NATO telah mengirimkan lebih dari 1.500 kendaraan dan 230 tank ke negara tersebut.
Dalam pidatonya di St. Petersburg, Putin mengatakan Rusia telah menghancurkan tank “termasuk Macan Tutul” di garis depan. “Dan jika tank-tank itu berbasis di luar negeri, tetapi digunakan dalam pertempuran, kita akan melihat bagaimana cara menyerang mereka, dan di mana kita dapat menyerang sarana yang digunakan untuk melawan dalam pertempuran,” kata Putin.
“Ini adalah bahaya serius yang semakin menyeret NATO ke dalam konflik militer ini,” ujarnya.
Dalam forum tersebut, Putin juga menyatakan Rusia memiliki banyak senjata nuklir. Senjata itu akan menjamin keamanan Rusia. Menurut dia, Rusia memiliki lebih banyak senjata nuklir dibandingkan negara-negara NATO.
Rusia memiliki total persediaan sekitar 6.250 hulu ledak nuklir pada Januari 2021, menurut Asosiasi Pengendalian Senjata. Jumlah senjata nuklir Rusia, di atas Amerika Serikat dengan lebih dari 5.500 hulu ledak nuklir. Sementara dua negara anggota NATO lainnya, Inggris dan Prancis, masing-masing memiliki sekitar 220 dan 290 hulu ledak nuklir.
“Senjata nuklir dibuat untuk menjamin keamanan kami dalam arti luas dan keberadaan negara Rusia,” kata Putin.
“Tapi pertama-tama, tidak perlu. Kedua, fakta membicarakannya mengurangi kemungkinan pengurangan ambang batas penggunaan senjata ini. Kami juga memiliki lebih banyak senjata seperti ini daripada negara-negara NATO. Mereka mengetahuinya dan terus mendorong pengurangan senjata nuklir,” ujar Putin.
CNN
Pilihan Editor: Rusia Hancurkan 3 Drone Ukraina yang Targetkan Kilang Minyak