TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken menyatakan pemerintahan Joe Biden telah mengambil langkah-langkah diplomatik yang memperlambat upaya Cina untuk memproyeksikan kekuatan militer di seluruh dunia.
Blinken, dalam konferensi pers di Washington pada Senin, 12 Juni 2023, ditanya mengenai laporan Wall Street Journal pekan lalu. Mengutip pejabat AS, berita itu menyebut tengah ada upaya mata-mata baru Cina yang sedang dilakukan di Kuba.
Menurut Blinken, Manuver Beijing di Kuba adalah bagian dari upaya globalnya untuk memperluas kehadirannya di luar negeri. “Tindakan AS untuk mengatasi hal ini sejak Biden berkuasa pada Januari 2021 telah membuahkan hasil,” katanya tanpa merinci hasil apa itu.
"Para ahli kami menilai bahwa upaya diplomatik kami telah memperlambat upaya RRC ini," kata Blinken, mengacu pada Republik Rakyat Tiongkok.
Cina pada Senin membantah menggunakan Kuba sebagai basis mata-mata.
Blinken mengatakan pemerintahan mantan Presiden Donald Trump mengetahui peningkatan fasilitas pengumpulan intelijen Cina pada 2019 di Kuba. Namun, upaya untuk mengatasi hal ini "tidak membuat kemajuan yang cukup".
Pejabat administrasi Biden yang masuk, diberi pengarahan tentang upaya Cina memperluas logistik, pangkalan, pengumpulan infrastruktur luar negeri. Tujuannya untuk memungkinkan mereka memproyeksikan dan mempertahankan kekuatan militer pada jarak yang lebih jauh, termasuk peningkatan di Kuba, kata Blinken.
Diplomat top Washington itu menambahkan, Biden menginstruksikan timnya untuk mengambil pendekatan yang lebih langsung termasuk melibatkan pemerintah yang sedang mempertimbangkan untuk menampung pangkalan Cina dan bertukar informasi dengan mereka.
"Kami telah menjalankan pendekatan itu secara diam-diam, hati-hati - tetapi, dalam penilaian kami, dengan hasil - sejak saat itu. Saya tidak dapat menjelaskan setiap langkah yang telah kami ambil, tetapi strateginya dimulai dengan diplomasi," kata Blinken.
Blinken dijadwalkan untuk mengunjungi Beijing akhir pekan ini. Agenda ini sempat urung terlaksana pada awal 2023, menyusul ketegangan kedua negara atas balon mata-mata Cina yang disebut melayang di atas wilayah udara Amerika Serikat.
Amerika Serikat telah menyampaikan keprihatinannya kepada pemerintah Kuba tentang Kuba yang menjadi tuan rumah operasi mata-mata Cina di wilayahnya, kata juru bicara Gedung Putih John Kirby pada Senin, 12 Juni 2023.
Kirby mengatakan hubungan bilateral dengan Cina sedang tegang saat ini. Namun, Presiden Joe Biden berkomitmen untuk menjaga jalur komunikasi tetap terbuka. Saat pengarahan pers Gedung Putih, Kirby meyakini laporan tentang pangkalan mata-mata Cina di Kuba tidak akan mempengaruhi rencana kunjungan Blinken ke Cina.
Sementara menanggapi laporan Wall Street Journal, Menteri luar negeri Kuba Bruno Rodriguez pada Senin kembali menolak tuduhan itu sebagai tuduhan palsu. Ia meyakni ini merupakan pemalsuan AS yang dimaksudkan untuk membenarkan embargo ekonomi Washington yang telah berlangsung puluhan tahun terhadap pulau itu.
Pilihan Editor: Beijing: Tuduhan AS tentang Mata-mata Cina di Kuba Salah
REUTERS