TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan pihaknya telah menandatangani kontrak dengan kelompok Akhmat dari pasukan khusus Chechnya. Kepastian ini didapatkan sehari setelah kepala tentara bayaran Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin menolak proposal yang disorongkan Moskow.
Kontrak yang ditandatangani Kementerian Pertahanan Rusia pada Senin, 12 Juni 2023, adalah dengan kelompok paramiliter Akhmat, yang sering disebut tentara swasta Ramzan Kadyrov, pemimpin wilayah Chechnya Rusia.
Tidak seperti Prigozhin, Kadyrov baru-baru ini menahan diri untuk tidak mengkritik Kementerian Pertahanan Rusia. Anggota dari kedua kelompok telah berdebat secara terbuka. Salah satu sekutu dekat Kadyrov pada Kamis, 8 Juni 2023, mencap Prigozhin sebagai blogger yang selalu berteriak tentang masalah.
Penandatanganan tersebut mengikuti perintah yang mewajibkan semua unit sukarelawan harus sepakat pada kontrak sebelum 1 Juli 2023. Isi dari perjanjian itu membuat mereka di bawah kendali Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu.
Sebagai imbalannya, para pejuang sukarela akan mendapatkan manfaat dan perlindungan yang sama seperti pasukan reguler, termasuk dukungan bagi mereka dan keluarganya jika mereka terluka atau terbunuh.
Prigozhin telah mengobarkan perseteruan dengan Kementerian Pertahanan Rusia. Ia menuduh Moskow gagal memberikan pasokan amunisi yang memadai kepada tentara bayaran Wagner di Ukraina.
Pada Minggu, 11 Juni 2023, Bos Wagner mengaku akan menolak menandatangani kontrak semacam itu. Dia mengatakan Shoigu tidak dapat mengelola formasi militer dengan baik.
Komandan Akhmat Apty Alaudinov, yang ikut serta dalam penandatanganan kontrak dengan Kementerian Pertahanan pada Senin, 12 Juni 2023, mengatakan unit tersebut telah "menyiapkan dan mengirim puluhan ribu sukarelawan" ke Ukraina dalam 15 bulan terakhir.
Pernyataan itu cocok dengan ungkapan Moskow pada Jumat, 9 Juni 2023, yang menyebut pasukan Akhmat melancarkan serangan di dekat kota Maryinka, di wilayah Donetsk, Ukraina timur.
"Saya pikir ini adalah hal yang sangat bagus," kata Alaudinov seperti dikutip dari situs Kementerian Pertahanan Rusia setelah menandatangani kesepakatan. Setelah menandatangani perjanjian dengan Chechnya, Wakil kepala staf umum Rusia, Kolonel Jenderal Alexei Kim berharap unit sukarelawan lainnya akan mengikuti.
REUTERS
Pilihan Editor: Sumber Energi Terbarukan China Sudah di Atas 50 Persen