TEMPO.CO, Jakarta - Seorang musisi Amerika Serikat sekaligus mantan penerjun payung ditangkap di Moskow atas tuduhan perdagangan narkoba di Rusia. Michael Travis Leake, 51 tahun, menjalani sidang dakwaan di pengadilan Rusia pada 10 Juni 2023.
Stasiun televisi negara, Rossiya 24, menunjukkan Leake berdiri di kerangkeng pengadilan Moskow, sementara Ren TV menyiarkan foto ketia dia ditahan pada 6 Juni di Moskow, berbaring di lantai dengan tangan diborgol.
"Mantan penerjun dan seorang musisi, yang dituduh menjalankan bisnis sebagai pengedar narkoba yang melibatkan kaum muda, akan tetap ditahan sampai 6 Agustus 2023," demikian keputusan Pengadilan Distrik Khamovniki Moskow dalam sidang Sabtu, 10 Juni 2023
Tidak jelas apakah Leake memiliki pengacara. Ia tidak dapat dihubungi wartawan karena berada di tahanan Rusia. Grup band tempat dia bergabung belum mengeluarkan pernyataan.
Ren TV mengatakan zat yang mencurigakan ditemukan di apartemen Leake.
Kantor Berita Interfax Rusia melaporkan bahwa jika terbukti bersalah, Leake bisa menghadapi hukuman 12 tahun penjara.
Sebuah sumber yang meminta untuk tidak diidentifikasi karena sensitivitas situasi mengatakan kepada Reuters bahwa kelompok band rock Leake tidak pernah konser sejak 2019.
Leake awalnya datang ke Moskow sebagai guru bahasa Inggris dan membantu menerjemahkan lagu untuk band-band Rusia.
Sejak perang di Ukraina dimulai pada bulan Februari tahun lalu, pemerintah AS berulang kali mengatakan kepada warganya untuk meninggalkan Rusia karena risiko penangkapan sewenang -wenang atau pelecehan oleh lembaga penegak hukum Rusia.
Desember lalu, bintang basket AS Brittney Griner dibebaskan dalam pertukaran tahanan, setelah dijatuhi hukuman sembilan tahun dalam koloni hukuman karena memiliki kartrid vape berisi minyak ganja - yang dilarang di Rusia.
Paul Whelan, mantan Marinir AS, sedang menjalani hukuman 16 tahun di koloni hukuman Rusia setelah dihukum karena tuduhan spionase yang juga dikatakan Washington adalah palsu.
Salah satu reporter Wall Street Journal Evan Gershkovich juga sedang menjalani sidang dengan tuduhan spionase, yang dibantah oleh AS.
REUTERS
PILIHAN EDITOR Kim Jong Un Ingin Terus 'Bergandengan Tangan' dengan Putin