TEMPO.CO, Jakarta - Empat anak masyarakat adat yang hilang selama lebih dari lima minggu di hutan selatan Kolombia, setelah selamat dari kecelakaan pesawat yang menewaskan ibu mereka, berada dalam kondisi kesehatan yang "dapat diterima", kata pemerintah pada Sabtu, 10 Juni 2023.
Kakak beradik itu ditemukan, Jumat, di provinsi Caqueta setelah berminggu-minggu pencarian oleh militer, masyarakat adat, dan lainnya, dan awalnya dirawat oleh petugas medis militer sebelum dibawa ke rumah sakit militer di ibu kota Bogota.
Presiden Gustavo Petro, keluarganya dan pejabat lainnya mengunjungi anak-anak di rumah sakit pada Sabtu pagi. Petro mengatakan di Twitter bahwa penyelamatan tersebut adalah contoh dari berbagai kelompok yang bersatu untuk kebaikan bersama.
"Secara umum anak laki-laki dan perempuan berada dalam kondisi yang dapat diterima. Menurut laporan medis mereka keluar dari bahaya," kata Menteri Pertahanan Ivan Velasquez dalam konferensi pers setelah kunjungan tersebut.
Anak-anak belum bisa makan, tambahnya, tetapi sedang terhidrasi dan stabil.
"Mereka sangat kurus tapi saya tahu mereka berada di tangan yang baik," kata paman buyut anak-anak Fidencio Valencia kepada wartawan saat dia meninggalkan rumah sakit. "Kami tidak pernah berharap menemukan mereka dengan kondisi sangat baik."
Velasquez memuji keberanian anak tertua dari empat bersaudara itu, seorang gadis cilik berusia 13 tahun.
Anak bungsu berulang tahun yang pertama saat berada di hutan, sementara saudara laki-lakinya berulang tahun yang kelima, katanya. Saudari lainnya berusia sembilan tahun.
Kakak beradik itu mengalami beberapa gigitan serangga dan luka ringan lainnya, kata Mayor Jenderal Angkatan Darat Carlos Rincon, tetapi "kondisi yang mengancam jiwa sudah hilang."
Petunjuk tentang keberadaan empat bersaudara itu telah dilaporkan selama berminggu-minggu saat pencarian, yang dijuluki Operasi Harapan, berlanjut.
Wilson, salah satu anjing militer yang berpartisipasi dalam operasi itu, sekarang malah hilang, tetapi upaya untuk menemukannya sedang dilakukan, kata militer.
Dalam foto yang dibagikan oleh militer Kolombia, anak-anak tersebut tampak kurus kering.
Tidak jelas apakah mereka telah dipertemukan kembali dengan ayah mereka, Manuel Ranoque, yang tidak berada di pesawat dan berpartisipasi dalam pencarian.
Penderitaan mereka dimulai pada 1 Mei dini hari, ketika pesawat Cessna 206 yang membawa tujuh orang dan melakukan perjalanan antara bandara Araracuara di Caqueta dan San Jose del Guaviare, sebuah kota di provinsi Guaviare, mengeluarkan peringatan mayday karena kerusakan mesin.
Tiga orang dewasa, termasuk pilot dan ibu dari anak-anak tersebut, tewas dalam kecelakaan itu dan mayat mereka ditemukan di dalam pesawat.
REUTERS
Pilihan Editor: Pejabat AS: Cina Telah Lama Mematai-matai AS dari Kuba