TEMPO.CO, Jakarta - Surat kabar The Times mewartakan perusahaan asal Inggris Rolls-Royce Holdings Plc kemungkinan akan melakukan PHK pada ribuan karyawannya. Kecurigaan itu muncul setelah Rolls-Royce Holdings Plc merekrut perusahaan bidang konsultasi tenaga kerja McKinsey & Co agar memberikan masukan pada Rolls-Royce Holdings Plc terkait perampingan operasionalnya.
Surat kabar The Times dalam pemberitaannya menyebut rencana yang tak diduga tersebut (PHK) akan menggabungkan sejumlah departemen non-manufaktur di bidang aerospace sipil, pertahanan dan divisi sistem inti perusahaan. Penggabungan itu akan membuat sekitar 30 ribu karyawan bakal tereleminasi.
Kantor pusat Rolls-Royce Holdings Plc yang ada di Kota Derby, Inggris, kemungkinan akan menjadi area paling besar yang karyawannya kena PHK. Sebagian besar karyawan yang bertugas dibagian fungsi administrasi di Derby bakal kena pangkas. Rolls-Royce Holdings Plc memastikan sebuah keputusan belum dibuat terkait tenaga kerja di perusahaan tersebut.
“Kami sedang bekerja dengan cepat dalam mentransformasikan sejumlah lalu-lintas pekerjaan dan hanya ada satu bagian dari lalu-lintas pekerjaan tersebut yang akan kena efisiensi. Bagaimana pun juga kami masih belum membuat keputusan yang akan berdampak pada karyawan dan yang beredar saat ini hanyalah murni spekulasi,” kata Juru bicara Rolls-Royce Holdings Plc.
CEO Rolls-Royce Holdings Plc Tufan Erginbilgic sebelumnya telah berinisiatif untuk menjalankan sebuah program transformasi diperusahaannya, di antaranya dengan melakukan sejumlah perubahan di bagian manajemen inti.
Industri penerbangan dunia sedang terseok-seok dengan output di tengah kurangnya komponen dan tenaga kerja terlatih, ditambah dengan sejumlah gangguan sanksi-sanksi terhadap Rusia yang mensuplai sejumlah komponen seperti titanium untuk mesin pesawat.
Rolls-Royce Holdings Plc adalah perusahaan multinasional bidang kedirgantaan dan pertahanan yang melakukan merger pada Februari 2011. Rolls-Royce Holdings Plc adalah milik Rolls-Royce, yakni sebuah perusahaan bisnis yang berdiri pada 1904, yang saat ini merancang, memproduksi dan mendistribusikan sistem tenaga untuk penerbangan dan industry lainnya.
Sumber: english.alarabiya.net
Pilihan Editor: Rolls-Royce Terima Dana Pembuatan Reaktor Nuklir Mini untuk Pangkalan di Bulan
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.