Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Ini Pemilu Turki dan Thailand Digelar, Erdogan Sebut Oposisi Antek Biden

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Presiden Turki Tayyip Erdogan berbicara kepada para pendukungnya selama rapat umum menjelang pemilihan presiden dan parlemen 14 Mei di Istanbul, Turki, 7 Mei 2023. REUTERS/Umit Bektas
Presiden Turki Tayyip Erdogan berbicara kepada para pendukungnya selama rapat umum menjelang pemilihan presiden dan parlemen 14 Mei di Istanbul, Turki, 7 Mei 2023. REUTERS/Umit Bektas
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, Minggu, 14 Mei 2023, masyarakat Turki dan Thailand akan menentukan masa depan mereka dalam pemilihan umum. Di ujung kampanyenya sehari sebelum pencoblosan, Presiden Turki Tayyip Erdogan menuduh oposisi bekerja sama dengan Presiden AS Joe Biden untuk menggulingkannya.

Dalam kampanye di Istanbul pada Sabtu, Erdogan mencoba meyakinkan pemilih dalam upaya terakhirnya untuk mempertahankan pemerintahannya yang sudah berumur 20 tahun.

Jajak pendapat menunjukkan Erdogan tertinggal dari kandidat oposisi utama Kemal Kilicdaroglu sehari menjelang salah satu pemilihan paling penting dalam sejarah modern Turki. Namun, jika tak satu pun dari mereka memenangkan lebih dari 50% suara, akan ada putaran kedua pemungutan suara pada 28 Mei.

Para pemilih juga akan menentukan parlemen baru, kemungkinan persaingan ketat antara Aliansi Rakyat yang terdiri dari Partai AK (AKP) yang berakar dari Islam konservatif Erdogan dan MHP nasionalis, dan Aliansi Bangsa Kilicdaroglu yang dibentuk dari enam partai oposisi, termasuk Partai Rakyat Republik pendiri Turki Mustafa Kemal Ataturk.

Pencoblosan dimulai pukul 8 pagi (12.00 WIB) dan ditutup pada pukul 5 sore. Menjelang Minggu malam kemungkinan hasil penghitungan sudah bisa diumumkan.

Kampanye Erdogan selama sebulan terakhir berfokus pada pencapaian pemerintahnya dalam industri pertahanan dan proyek infrastruktur, dan pernyataannya bahwa oposisi akan membatalkan perkembangan tersebut.

Salah satu poin pembicaraannya adalah bahwa pihak oposisi menerima perintah dari Barat, dan bahwa mereka akan tunduk pada keinginan negara-negara Barat jika terpilih.

Pada rapat umum di distrik Umraniye Istanbul, Erdogan mengingat kembali komentar yang dibuat oleh Biden dan diterbitkan oleh New York Times pada Januari 2020, saat dia berkampanye untuk Gedung Putih. Saat itu, Biden mengatakan Washington harus mendorong lawan Erdogan untuk mengalahkannya secara elektoral, menekankan dia tidak boleh digulingkan dalam kudeta.

Komentar tersebut, yang muncul kembali akhir tahun itu dalam sebuah video yang menjadikan Biden topik paling populer di Twitter di Turki, dikutuk oleh Ankara pada saat itu sebagai "intervensi".

Pemilu Thailand

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam Pemilu Thailan, partai dan calon oposisi berpeluang menggusur PM inkumben Prayuth Chan-ocha, yang memerintah setelah memimpin kudeta pada 2014. 

Jajak pendapat menunjukkan partai Pheu Thai kemungkinan memenangi mayoritas kursi, melanjutkan rentetan penampilan kuatnya di setiap pemilu Thailand sejak 2001, termasuk dua kali telak.

Calon perdana menterinya termasuk Paetongtarn Shinawatra, putri bungsu dari patriark keluarga Thaksin Shinawatra, dan maestro real estate Srettha Thavisin - keduanya memiliki pengalaman politik yang terbatas.

"Pada 14 Mei akan menjadi hari bersejarah. Kita akan berubah dari kediktatoran menjadi pemerintahan yang dipilih secara demokratis," kata Paetongtarn, 36 tahun, kepada ribuan pendukungnya dalam rapat umum pertamanya setelah melahirkan di tengah kampanye.

Move Forward Party, kelompok oposisi utama lainnya, telah mengalami lonjakan tahap akhir dan mengandalkan kaum muda - termasuk 3,3 juta pemilih pemula yang memenuhi syarat berusia 18 hingga 22 tahun.

Partai tersebut telah menjanjikan perubahan besar, mulai dari menangani monopoli bisnis dan mengakhiri wajib militer hingga mengubah undang-undang yang ketat tentang penghinaan kerajaan yang menurut para kritikus digunakan untuk membungkam perbedaan pendapat.

REUTERS

Pilihan editor: Top 3 Dunia: Rusia Kalah di Bakhmut Utara, Inggris Sita Kapal Pesiar, dan Menlu PNG Mundur

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

5 jam lalu

Pria Palestina duduk di reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza utara, 22 April 2024. PkkREUTERS/Mahmoud Issa
Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.


Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

16 jam lalu

Tentara berdiri di samping kendaraan militer ketika orang-orang berkumpul untuk memprotes kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. REUTERS/Stringer/File Photo
Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.


Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

21 jam lalu

Phi Phi Islands di Phuket, Thailand (Pixabay)
Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

Selama musim ramai, Phuket di Thailand mengalami kemacetan lalu lintas dan kekurangan air, bandaranya pun kehabisan slot untuk penerbangan baru.


Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

1 hari lalu

Ismail Haniyeh REUTERS
Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.


Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

2 hari lalu

Patung Buddha raksasa dari kuil Wat Paknam Phasi Charoen terlihat di Bangkok, Thailand, 10 Juni 2021.[REUTERS/Jorge Silva]
Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

Thailand mengalami peningkatan signifikan jumlah wisatawan dari Kazakhstan sejak program pembebasan visa sementara tahun lalu.


5 Tips buat Pelancong yang Pertama Kali ke Bangkok

3 hari lalu

Wisatawan asal Cina, Shuhui Xu (43) mengenakan kostum tradisional Thailand saat mengunjungi kuil Wat Arun menjelang Tahun Baru Imlek di Bangkok, Thailand 18 Januari 2023.
5 Tips buat Pelancong yang Pertama Kali ke Bangkok

Banyak pengalaman yang bisa didapat di Bangkok dalam satu kali perjalanan, asalkan tahu lima tips berikut ini.


10 Juta Wisatawan Asing Kunjungi Thailand pada Januari - April 2024

3 hari lalu

Monyet memanjat pengunjung yang tengah berfoto saat Festival Monyet tahunan di provinsi Lopburi, Thailand, 26 November 2023. Festival monyet digelar sebagai wujud terima kasih kepada hewan primata itu, karena telah menarik kunjungan wisatawan ke Lopburi. REUTERS/Chalinee Thirasupa
10 Juta Wisatawan Asing Kunjungi Thailand pada Januari - April 2024

Turis Cina didominasi kunjungan wisatawan asing di Thailand dengan jumlah lebih dari 2 juta.


Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

4 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan berbicara dalam rapat umum solidaritas dengan warga Palestina di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Istanbul, Turki 28 Oktober 2023. REUTERS/Dilara Senkaya
Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berusaha untuk menjadi penengah dalam konflik Gaza yang telah mengguncang Timur Tengah sejak 7 Oktober.


Enam Hari Perayaan Songkran di Thailand, Ada 243 Korban karena Kecelakaan Lalu Lintas

6 hari lalu

Enam Hari Perayaan Songkran di Thailand, Ada 243 Korban karena Kecelakaan Lalu Lintas

Perayaan Songkran dijuluki sebagai tujuh hari berbahaya karena banyaknya korban di jalan raya karena kecelakaan.


Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

7 hari lalu

Seorang tentara dari Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) berpatroli dengan kendaraan, di samping area yang hancur akibat serangan udara Myanmar di Myawaddy, kota perbatasan Thailand-Myanmar di bawah kendali koalisi pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Persatuan Nasional Karen, di Myanmar, 15 April 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha
Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.