Ada dua perempuan lain yang bersaksi
Persidangan tersebut juga menampilkan kesaksian dari dua wanita yang mengatakan Trump melakukan pelecehan seksual terhadap mereka beberapa dekade lalu.
Mantan reporter majalah People Natasha Stoynoff mengatakan kepada juri pada Rabu bahwa Trump memojokkannya di klub Mar-a-Lago miliknya di Florida pada 2005 dan menciumnya secara paksa selama "beberapa menit" sampai seorang kepala pelayan menyela dugaan penyerangan tersebut.
"Itu benar-benar berdampak besar pada saya," kata Stoynoff dengan air mata. Dia mengaku merasa malu dan rendah diri setelah pertemuan itu.
Wanita lain, Jessica Leeds, bersaksi pada Selasa bahwa Trump menciumnya, dan melakukan pelecehan seksual dalam penerbangan pada 1979.
Donald Trump tolak bersaksi dalam persidangan pemerkosaan
Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump tidak akan bersaksi dalam persidangan perdata untuk menantang klaim yang dibuat oleh penulis E Jean Carroll bahwa dia memperkosanya pada 1990-an. Langkah ini diambil setelah Trump melewatkan batas akhir pemberitahuan akan bersaksi pada Minggu.
Pengacara Trump, Joseph Tacopina, mengatakan kepada hakim pada Kamis bahwa Trump telah melepaskan haknya untuk bersaksi dalam persidangan di pengadilan federal Manhattan, New York. Trump memilih untuk tidak memberikan pembelaan dalam kasus tersebut, bertaruh bahwa juri akan menemukan bahwa Carroll gagal membuat kasus.
Menanggapi permintaan Reuters pada Senin 8 Mei 2023 untuk memberikan komentar, Tacopina mengatakan dalam sebuah pernyataan seperti yang dikatakan oleh tim hukum Trump kepada pengadilan pada Kamis, bahwa mantan presiden tidak akan bersaksi dalam kasus tersebut.
Setelah juri meninggalkan ruang sidang pada Kamis, Hakim Distrik AS Lewis Kaplan meminta Tacopina memberi tahu Trump bahwa kliennya memiliki waktu hingga Minggu 7 Mei 2023 pukul 5 sore waktu setempat untuk memberi tahu pengadilan bahwa dia bermaksud untuk bersaksi.
Kaplan telah menjadwalkan argumen penutup dari kedua belah pihak untuk pada Senin 8 Mei 2023.
DANIEL A. FAJRI | SITA PLANASARI
Pilihan Editor: Jokowi dan Menlu Retno Kompak Serukan Myanmar Hentikan Kekerasan, Apa Katanya?