TEMPO.CO, Jakarta - Gempa bumi berkekuatan 6,3 Magnitudo mengguncang Prefektur Ishikawa di Jepang barat pada Jumat 5 Mei 2023. Namun, gempa ini tidak memicu peringatan tsunami, kata pihak berwenang setempat.
Gempa tersebut melanda wilayah Ishikawa tengah pada pukul 14:42 pada kedalaman 10 kilometer, menurut Badan Meteorologi Jepang.
Survei Geologi Amerika Serikat menyebutkan kekuatan gempa itu 6,2 dan mengatakan gempa terjadi di lepas pantai, tetapi Badan Meteorologi Jepang menempatkan pusat gempa di darat.
Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno mengatakan pemerintah telah mendirikan kantor penanggulangan bencana di sebuah pusat manajemen krisis yang diketuai perdana menteri negara ini sebagai tanggap darurat bencana gempa.
"Kami sedang memeriksa kerusakan pada bangunan dan warga setelah gempa melanda Prefektur Ishikawa," kata dia.
Matsuno menambahkan bahwa warga Jepang harus selalu mewaspadai gempa dengan kekuatan guncangan di atas 6 atau lebih pada skala intensitas Jepang yang sampai angka 7.
Tidak ada laporan adanya situasi tidak normal di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Shika di Prefektur Ishikawa dan di PLTN Kashiwazaki-Kariwa yang berlokasi di prefektur Niigata, kata dia.
Gempa memaksa penangguhan layanan kereta peluru Shinkansen antara Nagano dan Kanazawa, tujuan wisata populer, menurut Japan Railway.
Di Kota Suzu, gempa mencapai enam besar pada skala seismik Shindo Jepang, yang mencapai maksimum tujuh, yang berarti dapat menyebabkan tanah longsor besar.
Jumat adalah hari libur umum di Jepang, bagian dari hari libur yang dikenal sebagai "Minggu Emas", saat banyak orang bepergian untuk bersantai atau mengunjungi keluarga.
Gempa bumi biasa terjadi di Jepang, yang terletak di "Cincin Api" Pasifik, busur aktivitas seismik intens yang membentang melalui Asia Tenggara dan melintasi cekungan Pasifik.
Tetapi Jepang memiliki peraturan konstruksi yang ketat yang dimaksudkan untuk memastikan bangunan dapat menahan gempa kuat dan secara rutin mengadakan latihan darurat untuk bersiap menghadapi goncangan besar.
Gempa berkekuatan 6,9 Magnitudo melanda sebuah desa nelayan di semenanjung Noto di wilayah yang sama pada 2007, melukai ratusan orang dan merusak lebih dari 200 bangunan.
Semenanjung Noto adalah daerah pedesaan di pesisir Laut Jepang yang terkenal dengan pemandangan alam dan makanan lautnya. Populasi semenanjung itu sekitar 340.000, menurut data sensus 2015.
Pilihan Editor:
REUTERS | AL ARABIYA