TEMPO.CO, Jakarta - Nama Shunsaku Sagami mendadak menjadi buah bibir. Pasanya, pemuda asal Jepang yang berusia 32 tahun itu baru saja dinobatkan sebagai triliuner teranyar. Hal ini karena harga saham perusahaan yang dipimpin Shunsaku Sagami, M&A Research Institute, berhasil melonjak drastis mencapai angka 340 persen sejak melantai (listing) pada Juni 2022.
Berdasarkan hal tersebut, dilansir forbes.com, kepemilikan Shunsaku Sagami di perusahaan M&A Research Institute Holdings mencapai 73 persen yang saat ini bernilai US$1 miliar atau setara dengan Rp14,66 triliun (asumsi kurs Rp14.665/US$). Kondisi ini mengacu pada penutupan harga saham perusahaan pada Jumat, 28 April 2023 di harga JPY10.090 (US$74,36).
Dilansir investing.com, M&A Research Institute Holdings yang berdiri pada 2018, merupakan perusahaan milik Shunsaku Sagami yang bergerak di bidang pialang merger dan akuisisi (M&A) yang berbasis di Jepang. M&A Research Institute Holdings membantu untuk perusahaan kecil dan menengah berbagai sektor, seperti konstruksi/arsitektur, sumber daya manusia, TI/komunikasi/pengembangan sistem, dan transportasi.
Termasuk bidang real estate, medis/kesejahteraan/perawatan jangka panjang, keuangan/asuransi, perjalanan, makanan dan minuman, pendidikan, ritel, jasa, manufaktur, fasilitas rekreasi, dan lingkungan untuk terlibat sebagai perantara, termasuk menawarkan layanan konsultasi M&A; dan mengoperasikan portal dan majalah lembaga penelitian M&A.
Perusahaan ini pun memanfaatkan kecerdasan buatan (Al) untuk mengoneksikan antara calon pembeli dengan perusahaan-perusahaan yang sukar menemukan penerus perusahaan ketika pemiliknya semakin menua. Melalui perusahaannya, Shunsaku Sagami ingin membantu UKM Jepang tetap bertahan. Shunsaku Sagami merupakan presiden dan wakil direktir dari M&A Research Institute Holdings.
Informasi pribadi Shunsaku Sagami belum banyak tersebar di media spsial. Namun seperti dilansir marketscreener.com, Shunsaku Sagami menerima gelar sarjana dari Universitas Kobe, Jepang. Sebelumnya, Shunsaku Sagamu bekerja di bidang periklanan dengan mendirikan perusahaan media fashion bersanama Alpaca. Pada 2015, perusahaan tersebut diakuisisi oleh Vector, sebuah agensi hubungan masyarakat dan dibranding ulang sebagai Smart Media.
Pilihan Editor: Jumlah Triliuner di Dunia
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.