Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gencatan Senjata di Sudan Hanya Olok-olok, Serangan Terus Terjadi

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Kepulan asap mengepul di tengah bentrokan antara paramiliter dan tentara, di Bahri, Khartoum Utara (difilmkan dari Omdurman), Sudan 28 April 2023, di layar ini diambil dari video media sosial.  Video Diperoleh oleh REUTERS
Kepulan asap mengepul di tengah bentrokan antara paramiliter dan tentara, di Bahri, Khartoum Utara (difilmkan dari Omdurman), Sudan 28 April 2023, di layar ini diambil dari video media sosial. Video Diperoleh oleh REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Serangan udara, tank dan artileri mengguncang ibu kota Sudan, Khartoum, dan kota terdekat Bahri pada hari Jumat, 28 April 2023, seperti mengolok-olok perpanjangan gencatan senjata 72 jam yang diumumkan oleh tentara dan pasukan paramiliter saingannya.

Ratusan telah terbunuh dan puluhan ribu warga mengungsi dalam perebutan kekuasaan antara tentara dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) yang meletus pada 15 April dan melumpuhkan transisi yang didukung internasional menuju pemilihan demokratis.

Pertempuran itu juga telah membangkitkan kembali konflik yang telah berlangsung selama dua dekade di wilayah Darfur barat di mana banyak orang tewas minggu ini.

Di daerah Khartoum, tembakan senjata berat dan ledakan mengguncang lingkungan perumahan. Gumpalan asap naik di atas Bahri.

"Kami mendengar suara pesawat dan ledakan. Kami tidak tahu kapan neraka ini akan berakhir," kata warga Bahri, Mahasin al-Awad, 65 tahun. "Kami terus menerus ketakutan."

Tentara telah mengerahkan jet atau drone menyerang pasukan RSF di lingkungan sekitar ibu kota. Banyak penduduk jadi korban dalam perang kota, yang mengakibatkan terhentinya pasokan makanan, bahan bakar, air dan listrik.

Sedikitnya 512 orang telah tewas dan hampir 4.200 terluka, menurut PBB, yang meyakini jumlah korban sebenarnya jauh lebih tinggi. Persatuan Dokter Sudan mengatakan sedikitnya 387 warga sipil tewas.

RSF menuduh tentara melanggar gencatan senjata yang ditengahi secara internasional dengan serangan udara di pangkalannya di Omdurman, kota kembar Khartoum di pertemuan sungai Nil Biru dan Putih, dan Gunung Awliya.

Tentara menyalahkan RSF atas pelanggaran tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gencatan senjata seharusnya berlangsung hingga Minggu tengah malam, 30 April 2023.

Kekerasan tersebut telah mengirim puluhan ribu pengungsi melintasi perbatasan Sudan dan mengancam akan menambah ketidakstabilan di seluruh wilayah Afrika antara Sahel dan Laut Merah.

"Dari pesawat perang hingga tank dan roket, kami tidak punya pilihan lain selain mengungsi," kata pria Sudan Motaz Ahmed, yang tiba di ibu kota Mesir, Kairo, setelah perjalanan lima hari.

"Kami meninggalkan rumah kami, pekerjaan kami, barang-barang kami, kendaraan kami, semuanya, demi dapat membawa anak-anak dan orang tua kami ke tempat yang aman."

Pemerintah asing menerbangkan diplomat dan warga negara ke tempat aman selama seminggu terakhir. Inggris mengatakan evakuasinya akan berakhir pada Sabtu karena permintaan tempat di pesawat menurun.

REUTERS

Pilihan Editor Perusahaan Pembuat Bir Carlsberg Group Angkat Kaki dari Rusia

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inggris Hibahkan Dana Rp 512 Miliar untuk Tahap Kedua Pembangunan Rendah Karbon Indonesia

12 jam lalu

Menteri Inggris untuk Indo-Pasifik, Anne-Marie Trevelyan dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa saat jumpa pers setelah penandatanganan perjanjian teknis hibah Low Carbon Development Initiative (LCDI) di Jakarta pada Senin, 2 Oktober 2023.
Inggris Hibahkan Dana Rp 512 Miliar untuk Tahap Kedua Pembangunan Rendah Karbon Indonesia

Inggris memberi hibah sebesar Rp512 miliar untuk tahap kedua Low Carbon Development Indonesia.


Lawan Cina, Inggris Teken Kesepakatan Proyek Kapal Selam Nuklir Senilai Rp75,6 T

16 jam lalu

BAE Systems meluncurkan kapal selam nuklir kelas Astute kelima Angkatan Laut Inggris di situs Barrow-in-Furness di Cumbria. Kapal selam nuklir ini memasuki air untuk pertama kalinya dan akan menuju fase berikutnya dari program uji dan komisioningnya. Baesystem.com
Lawan Cina, Inggris Teken Kesepakatan Proyek Kapal Selam Nuklir Senilai Rp75,6 T

Inggris telah menandatangani kontrak senilai 4 miliar pound atau sekitar Rp75,6 triliun untuk membiayai fase baru proyek kapal selam nuklir SSN-AUKUS


PM Sunak: Tidak Ada Rencana untuk Mengirim Pasukan Inggris ke Ukraina Saat Ini

1 hari lalu

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyambut Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps di Kyiv, Ukraina, 28 September 2023.. Ukrainian Presidential Press Service/Handout via REUTERS
PM Sunak: Tidak Ada Rencana untuk Mengirim Pasukan Inggris ke Ukraina Saat Ini

Inggris dan sekutunya menghindari kehadiran militer formal di Ukraina untuk mengurangi risiko konflik langsung dengan Rusia.


Dituding Terlibat Pembunuhan Tokoh Sikh, Menlu India: Kami Terbuka untuk Tinjau Bukti Kanada

5 hari lalu

Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar. REUTERS/Adnan Abidi
Dituding Terlibat Pembunuhan Tokoh Sikh, Menlu India: Kami Terbuka untuk Tinjau Bukti Kanada

Menlu India Subrahmanyam Jaishankar mengatakan pihaknya bersedia untuk memeriksa bukti yang diajukan oleh Kanada soal pembunuhan tokoh Sikh


Delegasi Misi AI Pertama Inggris Hadir di Indonesia

7 hari lalu

Kuasa Usaha Sementara Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Matt Downing, membuka acara Misi AI pertama Inggris ke Indonesia di Jakarta, Senin, 25 September 2023. (Kedubes Inggris)
Delegasi Misi AI Pertama Inggris Hadir di Indonesia

Matt Downing mengatakan kecerdasan buatan (AI) dengan cepat mengambil alih semua sektor utama industri.


Ketua Kelompok Jurnalis Hong Kong Dihukum Penjara, Dinilai Halangi Polisi

7 hari lalu

Ronson Chan, ketua Asosiasi Jurnalis Hong Kong (HKJA), melapor ke polisi atas tuduhan menghalangi polisi, di Hong Kong, Cina, 19 September 2022. Reuters/Tyrone Siu
Ketua Kelompok Jurnalis Hong Kong Dihukum Penjara, Dinilai Halangi Polisi

Ronson Chan, ketua Asosiasi Jurnalis Hong Kong, ditahan dan diborgol oleh dua petugas berpakaian preman saat meliput sebuah berita setahun lalu


Daftar Negara dengan Setir Kanan Selain Indonesia, Mayoritas Bekas Jajahan Inggris

7 hari lalu

Ilustrasi setir mobil (Hyundaimobil.co.id)
Daftar Negara dengan Setir Kanan Selain Indonesia, Mayoritas Bekas Jajahan Inggris

Mayoritas negara di dunia menggunakan setir kiri, yaitu sekitar 65 persen. Adapun sisanya menggunakan setir kanan.


Misi Kecerdasan Buatan Pertama Inggris Akan Kunjungi Indonesia

8 hari lalu

Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste Matt Downing (Kedubes Inggris)
Misi Kecerdasan Buatan Pertama Inggris Akan Kunjungi Indonesia

Misi kecerdasan buatan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan Komite Ekonomi dan Perdagangan Bersama (JETCO) Inggris-Indonesia Juli lalu.


Inggris Tiru Selandia Baru, Bakal Larang Rokok untuk Remaja

9 hari lalu

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak berjalan di luar 10 Downing Street di London, Inggris, 19 Juli 2023. REUTERS/Anna Gordon
Inggris Tiru Selandia Baru, Bakal Larang Rokok untuk Remaja

Perdana Menteri Inggris kemungkinan akan melarang rokok untuk remaja. Anak yang lahir setelah 1 Januari 2009, tak boleh membeli rokok.


Inggris Jadi Pusat Kerja Sama 3 Negara Ini Bangun Jet Tempur Masa Depan

11 hari lalu

Model jet tempur baru dari Global Combat Air Program (GCAP) yang dipimpin oleh Inggris, Jepang, dan Italia, terlihat di acara pertahanan DSEI di London, Inggris, 12 September 2023. Reuters/Sarah Young/File Photo
Inggris Jadi Pusat Kerja Sama 3 Negara Ini Bangun Jet Tempur Masa Depan

Tekad Jepang, Inggris dan Italia makin bulat melanjutkan program pembangunan pesawat tempur baru., masih membuka pintu untuk negara lain.