TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Kenya kini telah menggali 47 mayat yang dianggap sebagai pengikut sekte sesat Kristen yang percaya bahwa mereka akan pergi ke surga jika mereka mati kelaparan.
Polisi di dekat kota pesisir Malindi mulai menggali mayat pada Jumat dari hutan Shakahola.
"Total, 47 orang tewas di hutan Shakahola," kata detektif Charles Kamau kepada Reuters, Minggu, 23 April 2023.
Penggalian masih terus berlangsung, kata Kamau.
Awal bulan ini, polisi menyelamatkan 15 anggota kelompok tersebut – para jemaat di Gereja Kabar Baik Internasional – yang konon diperintahkan untuk melaparkan diri hingga mereka mati. Empat dari mereka meninggal dunia sebelum tiba di rumah sakit, kata polisi.
Pemimpin gereja tersebut, Paul Mackenzie, ditangkap menyusul informasi yang menunjukkan adanya kuburan dangkal milik setidaknya 31 pengikut Mackenzie.
Media lokal, yang mengutip sumber-sumber polisi, melaporkan bahwa Mackenzie menolak untuk makan dan minum saat berada dalam tahanan polisi.
Menteri Dalam Negeri Kithure Kindiki mengatakan seluruh hutan seluas 800 hektar telah ditutup dan dinyatakan sebagai TKP.
“Kerusakan yang menghebohkan pada hati nurani kita ini harus mengarah tidak hanya pada hukuman yang paling berat bagi para pelaku kekejaman terhadap begitu banyak jiwa yang tidak bersalah, tetapi peraturan yang lebih ketat (termasuk pengaturan diri) dari setiap gereja, masjid, kuil atau sinagog ke depannya,” katanya.
REUTERS
Pilihan Editor: Perang Ukraina Mendorong Rekor Belanja Militer Global