TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Moskow memerintahkan penangkapan jurnalis investigasi asal Bulgaria Christo Grozev secara in absentia. Laporan sang reporter untuk kantor berita Bellingcat telah membuat marah Rusia.
Pada Jumat, 21 April 2023, pengadilan mengatakan Grozev secara ilegal melintasi perbatasan Rusia. Kantor Berita Rusia RIA mengutip sumber di penegak hukum mewartakan Grozev dituduh memfasilitasi pelarian Roman Dobrokhotov, yakni editor outlet berita Rusia, yang meninggalkan negara itu pada 2021.
Perintah Jumat itu, dikeluarkan tiga minggu setelah penangkapan jurnalis Amerika Serikat Evan Gershkovich atas tuduhan mata-mata.
Sebagai jurnalis investigasi, Grozev telah menginvestigasi kasus peracunan terhadap kritikus Kremlin Alexei Navalny. Dia juga menginvestigasi kasus peracunan mantan agen ganda Rusia Sergei Skripal dan kasus jatuhnya pesawat penumpang MH17 di Ukraina timur. Rusia menyangkal bertanggung jawab atas salah satu serangan itu.
Grozev juga melaporkan kepala penyelidik Rusia untuk Bellingcat atas sangkut-pautnya dengan perang Rusia melawan Ukraina. Dobrokhotov bekerja untuk The Insider, yang telah bekerja sama dengan Bellingcat dalam proyek-proyek Rusia.
"Seperti yang dikatakan Dobrokhotov, 'Mengapa mereka tidak meracuni kita secara in absentia dan menyelesaikannya,” kata Grozev men-tweet setelah perintah pengadilan.
Grozev tidak mempublikasi keberadaannya demi keamanan. Pada Desember 2022, Kementerian Dalam Negeri Rusia memasukkannya ke dalam daftar orang yang dicari. Langkah ini memicu protes dari Bulgaria.
Secara terpisah, Interfax mengatakan Kementerian Kehakiman Rusia pada Jumat menambahkan Grozev ke dalam daftar agen asingnya. Lembaga itu menuduhnya menyebarkan "informasi yang tidak dapat dipercaya tentang keputusan yang dibuat oleh otoritas publik".
REUTERS
Pilihan Editor: 2022 Menjadi Tahun Paling Berbahaya bagi Jurnalis di Meksiko
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.