Respons Uni Eropa
Uni Eropa pada Minggu, 16 April 2023, mengecam keputusan Polandia dan Hongaria yang melarang impor produk pertanian dari Ukraina. Langkah tersebut dianggap tidak bisa diterima dan melanggar aturan-aturan Uni Eropa.
“Kami mengetahui pengumuman yang disampaikan Polandia dan Hongaria terkait larangan impor gandum dan produk pertanian lainnya dari Ukraina. Penting untuk digaris bawahi bahwa kebijakan perdagangan adalah kompetensi eksklusif Uni Eropa sehingga tindakan sepihak tidak dapat diterima,” kata Juru bicara Komisi Uni Eropa
Gandum Ukraina banjiri pasar Eropa
Gandum Ukraina membanjiri sejumlah pasar di Eropa timur dalam beberapa bulan terakhir setelah Uni Eropa menerbitkan kebijakan bebas pajak impor untuk barang-barang dari Ukraina demi membantu produk-produk negara itu sampai ke konsumen mereka di Afrika dan Timur Tengah.
Akan tetapi, banyak dari produk-produk tersebut mentok di Uni Eropa karena permasalahan logistik. Hal ini memicu komplain dari sejumlah petani lokal karena impor dari Ukraina yang murah sehingga membuat harga-harga produk gandum lokal anjlok secara domestik.
Kebijakan tersebut diperkenalkan oleh Uni Eropa karena ingin membantu Kyiv yang saat ini masih berkonflik dengan Moskow. Perang Ukraina telah mengarah pada destabilisasi pada pasar pertanian di Polandia dan Hongaria. Warsaw dan Budapest mengatakan mereka perlu melindungi kepentingan para petani lokal.
Menurut Uni Eropa, penting untuk saling berkoordinasi dan menyelaraskan segala keputusan dengan Uni Eropa, khususnya dalam masa-masa penuh tantangan seperti ini. Namun Uni Eropa tidak mengklarifikasi apakah Warsaw atau Budapest mungkin akan menghadapi sanksi-sanksi dari Brussels atas keputusan mereka memberlakukan larangan impor tersebut.
Sebelumnya pada bulan lalu, Bulgaria, Hongaria, Polandia, Romania dan Slovakia menyerukan adanya tindakan dari Komisi Eropa terkait impor produk pertanian dari Ukraina. Mereka meminta diberlakukan kembali tarif impor.
SUCI SEKARWATI
Pilihan Editor: Aturan Hijab di Iran: Ancam Penganjur Wanita Buka Hijab dengan Hukuman Berat hingga Tutup Ratusan Bisnis