TEMPO.CO, Jakarta - Seorang anggota Garda Nasional Angkatan Udara AS berusia 21 tahun yang dicurigai membocorkan catatan intelijen militer yang sangat rahasia secara online akan muncul pertama kali di hadapan hakim federal di Boston, Jumat, 14 April 2023.
Jack Douglas Teixeira, dari North Dighton, Massachusetts, ditahan oleh FBI di rumahnya, Kamis, tanpa perlawanan.
Dokumen-dokumen rahasia yang bocor di inti penyelidikan dipos online di situs media sosial pada Maret dan mungkin sebelumnya, tetapi berita tentang keberadaan dokumen-dokumen itu tidak terungkap sampai dilaporkan oleh New York Times minggu lalu.
Ini diyakini sebagai pelanggaran keamanan paling serius sejak lebih dari 700.000 dokumen, video, dan kabel diplomatik muncul di situs WikiLeaks pada 2010.
Pejabat AS masih menilai kerusakan yang diakibatkan oleh kebocoran tersebut, termasuk catatan yang menunjukkan rincian yang diklaim tentang kerentanan militer Ukraina dan informasi tentang sekutu termasuk Israel, Korea Selatan, dan Turki.
Meskipun dokumen dakwaan untuk Teixeira belum dipublikasikan, Jaksa Penuntut Umum AS Merrick Garland mengatakan pada Kamis bahwa dia ditangkap sehubungan dengan "penyelidikan atas dugaan penghapusan, penyimpanan, dan pengiriman informasi rahasia pertahanan nasional yang tidak sah."
Siapa pun yang didakwa karena dengan sengaja mengirimkan informasi pertahanan nasional dapat menghadapi hukuman 10 tahun penjara. Teixeira berpotensi menghadapi hukuman yang lebih lama tergantung pada tuduhan apa yang diajukan terhadapnya.
Dalam kasus Wikileaks, pembocor – Prajurit Angkatan Darat AS Kelas Satu Chelsea Manning - dijatuhi hukuman 35 tahun penjara. Presiden Demokrat Barack Obama kemudian meringankan hukumannya.
Departemen Kehakiman membuka penyelidikan kriminal formal minggu lalu atas kebocoran saat ini, setelah rujukan dari Departemen Pertahanan. Kebocoran itu adalah "tindakan kriminal yang disengaja," kata Pentagon, Kamis, sambil menambahkan bahwa militer telah mengambil langkah-langkah untuk meninjau daftar distribusi dan memastikan orang yang menerima informasi perlu mengetahuinya.
Tidak jelas apakah Teixeira telah mendapatkan perwakilan hukum.
Reuters telah meninjau lebih dari 50 dokumen, berlabel "Rahasia" dan "Sangat Rahasia", tetapi belum memverifikasi keasliannya secara independen. Jumlah dokumen yang bocor kemungkinan lebih dari 100.
AS masih berjuang untuk mengekstradisi pendiri WikiLeaks Julian Assange dari London untuk menghadapi tuntutan pidana sehubungan dengan kebocoran 2010.
REUTERS
Pilihan Editor: Junta Myanmar Semakin Brutal, ASEAN Mau Apa?