TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden disambut di Irlandia Utara oleh Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak pada Selasa, 11 April 2023. Ia melakukan kunjungan singkat untuk memperingati 25 tahun kesepakatan damai yang sebagian besar mengakhiri pertumpahan darah selama 30 tahun.
Biden, yang keturunan Irlandia, akan menghabiskan lebih dari setengah hari di wilayah yang dikelola Inggris sebelum melakukan perjalanan ke Republik Irlandia selama hampir tiga hari. Di sana ia akan bertemu dengan pejabat dan kerabat jauh.
Biden berbicara selama beberapa menit kepada para pejabat di landasan pacu. Ia diapit oleh Joseph Kennedy III, dari keluarga politik Irlandia-Amerika yang terkenal, yang ditunjuk sebagai utusan khusus AS untuk Irlandia Utara untuk urusan ekonomi pada bulan Desember.
Biden dan Sunak akan mengadakan pertemuan pada Rabu pagi. Biden juga akan terlibat dengan masing-masing pemimpin dari lima partai politik utama Irlandia Utara menjelang pidatonya di sebuah universitas Belfast.
Sebelum Biden tiba, polisi di Irlandia Utara menemukan empat bom pipa. Menurut polisi pada Selasa, 11 April 2023, empat bom pipa itu ditemukan di sebuah pemakaman di dekat kota Londonderry setelah operasi keselamatan publik.
Penemuan itu terjadi beberapa jam sebelum Presiden AS Joe Biden dijadwalkan tiba di Belfast, sekitar 110 kilometer (70 mil) tenggara Londonderry. Pada Senin, polisi mengatakan sejumlah orang bertopeng menyerang sebuah kendaraan polisi dengan bom molotov dan benda-benda lain di parade. Pengunjuk rasa itu menentang kesepakatan perdamaian Jumat Agung di Londonderry. Perangkat bom molotov ditemukan di area yang terkait dengan parade itu, menurut polisi.
"Penemuan perangkat ini merupakan perkembangan yang lebih mengerikan dan mengkhawatirkan," kata Asisten Kepala Polisi Bobby Singleton dalam sebuah pernyataan.
Biden tiba di Belfast pada Selasa malam bertepatan dengan peringatan 25 tahun Irlandia Utara bebas dari politik yang sulit dan kesepakatan damai yang membuat sebagian besar orang menumpahkan darahnya selama 30 tahun Bom pipa adalah alat peledak improvisasi mentah yang digunakan di masa lalu oleh militan di Irlandia Utara. Seringkali ukurannya hanya sebesar granat tangan. Bom pipa dibuat dengan mengisi bagian pipa dengan bahan peledak.
Polisi mengatakan operasi di pemakaman itu sekarang telah selesai. Petugas polisi telah meninggalkan tempat kejadian. "Rekan-rekan dari Unit Investigasi Terorisme sekarang akan memimpin penyelidikan ini," kata Singleton.
Pada Maret, badan intelijen MI5 Inggris meningkatkan tingkat ancaman di Irlandia Utara dari terorisme domestik menjadi parah. Ini berarti serangan sangat mungkin terjadi.
REUTERS