TEMPO.CO, Jakarta - Bangladesh pada Kamis, 6 April 2023, mengutuk serangan tentara Israel yang melakukan penggerebekan dan serangan pada umat Islam yang sedang solat di Masjid Al-Aqsa. Masjid suci umat Islam tersebut berlokasi di tempat pendudukan yakni Yarusalem Timur.
Kementerian Luar Negeri Bangladesh dalam pernyataan tertulis mengutuk serangan tentara Isreal tersebut ke Masjid Al-Aqsa. Serangan terjadi pada Rabu, 5 April 2023, di mana tentara melakukan kekerasan pada para jamaah dan warga sipil saat mereka sedang solat.
“Bangladesh mengutarakan kekhawatiran mendalam atas kekerasan terhadap norma-norma sipil, undang-undang internasional HAM dan kesepakatan internasional lainnya yang dilakukan oleh tentara Israel,” demikian pernyataan Bangladesh.
Bagi umat Muslim, masjid Al-Aqsa adalah masjid paling suci ketiga setelah masjidil haram dan masjid nabawi. Sedangkan umat Yahudi menyebut kawasan Masjid Al-Aqsa sebagai Temple Mount dan tempat suci juga bagi mereka.
Sejumlah kelompok ekstrimis menyerukan penyerangan ke komplek Masjid Al-Aqsa pada peringatan Passover yang diperingati oleh umat Yahudi. Peringatan ini, dimulai selama sepekan terhitung mulai 5 April.
“Bangladesh meyakini kebebasan beragama harus ditegakkan karena itu dasar dari HAM dan hak untuk melakukan praktik keagamaan, khususnya selama bulan suci Ramadan dan ini harus dipastikan (bisa dijalani),” demikian keterangan Kementerian Luar Negeri Bangladesh.
Sebelumnya pada Rabu pagi, 5 April 2023, kepolisian Israel menyerang warga Palestina yang berada di Al-Qibli, yakni area solat Masjid Al-Aqsa. Mereka menahan sekitar 350 jamaah yang beribadah di sana.
Sumber: middleeastmonitor.com
Pilihan Editor: Kecam Israel Pasca-Serangan Al-Aqsa, PM Kanada Justin Trudeau Ternyata Warisi Darah Indonesia
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.