Dalam video kementerian dalam negeri, Trepova mengakui memberikan Tatarsky sebuah patung kecil yang dibungkus dengan ledakan-ledakan yang membunuhnya, tetapi menolak untuk mengatakan siapa yang memberinya patung itu. “Bisakah saya katakan kepada Anda nanti?” katanya.
Patung itu, menurut media Rusia, adalah patung mini Tatarsky sendiri.
Juru bicara kementerian dalam negeri Irina Volk mengatakan bahwa Trepova telah ditangkap di sebuah flat sewaan di St Petersburg sebagai bagian dari operasi polisi dan dinas keamanan FSB. Suami Trepova mengatakan kepada media Rusia bahwa temannya yang menyewa flat yang sama telah ditahan.
Kremlin menyebut pembunuhan Tatarsky sebagai "aksi teroris", mengutip pernyataan dari NAC sebagai bukti bahwa Ukraina mungkin berada di balik pembunuhan tersebut.
"Fase aktif investigasi kini sedang berlangsung,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan.
"Kami melihat langkah-langkah yang cukup gencar untuk menahan para tersangka. Mari bersabar dan menunggu pengumuman berikutnya dari dinas khusus kami yang sedang mengerjakan ini."
Mykhailo Podolyak, seorang penasihat presiden Ukraina, Minggu malam, menuduh bahwa pembunuhan itu adalah bagian dari "pertarungan politik internal" di Rusia yang disamakannya dengan laba-laba yang saling memakan di dalam toples.
Ia tidak memberikan bukti untuk mendukung pernyataan itu.
Laporan media Rusia yang belum dikonfirmasi mengatakan bahwa Trepova telah membeli tiket pesawat untuk melarikan diri ke Uzbekistan. Reuters tidak dapat segera mengkonfirmasi detail itu.
Trepova telah muncul dalam daftar orang yang dicari kementerian dalam negeri pada Senin pagi. Catatan pengadilan menunjukkan dia ditahan pada 24 Februari tahun lalu, hari ketika Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina, karena mengambil bagian dalam apa yang oleh pihak berwenang dianggap sebagai protes anti-perang ilegal.
REUTERS
Pilihan Editor: Tampil di Sampul Playboy, Politisi Feminis Prancis Dikecam